Mohon tunggu...
Moh Zahirul Alim
Moh Zahirul Alim Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati sosial, politik, pendidikan sekaligus pemilik blog www.paradigmabintang.com

Pemerhati sosial, politik, pendidikan sekaligus pemilik blog www.paradigmabintang.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Makkah bukan Mekkah

8 Mei 2020   00:04 Diperbarui: 8 Mei 2020   00:04 1969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu hal yang sering tidak disadari banyak pembaca adalah penggunaan kata baku dan tidak baku. Begitu banyak penulis yang masih menggunakan kata tidak baku dalam menulis. 

Salah satu contohnya adalah penggunaan kata Mekah dan Mekkah yang masih sering dipakai dibandingkan menggunakan kata baku "Makkah". 

Sebagai pembaca, Anda mesti cerdas dan kritis. Hal semacam ini memang sepele, namun penting untuk dikritisi. Salah satu resolusi saya setelah sadar akan pentingnya berbahasa dengan baik dan benar adalah membenahi kekurangan dan kesalahan yang pernah saya lakukan sebelumnya. 

Saya komitmen untuk selalu mengecek apakah kata yang akan saya tuliskan sudah baku atau tidak, sudah memenuhi tata bahasa Indonesia yang baik dan benar atau belum? 

Bagaimana cara mengeceknya? Sekarang kan sudah zaman digital, segala media bisa diakses. Terkait ketatabahasaan Indonesia saya selalu merujuk ke kbbi.kemdikbud.go.id dan https://kbbi.kemdikbud.go.id/. 

Ada versi website dan aplikiasi, tinggal dipilh mau yang mana. Yuk, saatnya berbahasa Indonesia dengan baik dan benar!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun