Datangnya bulan ramadan selalu di setiap daerah pastinya di gandengi dengan sosok pengusaha dadakan yang membuka paser ramadan atau pasar kaget. Aneka makanan dan kue atau takjil dijual dipasar ramadan ini untuk memudahkan orang untuk mencari menu berbuka.
Namun disadari atau tidak, hadirnya pasar ramadan memiliki sisi negatifnya sendiri yaitu meningkatnya penggunaan plastik yang nantinya hanya menjadi sampah.Â
Gambar ini adalah hasil tangkapan hp saya di pasar ramadan ditempat saya. mereka membungkus semua produk takjil mereka dengan plastik mika yang jelas menggunakan plastik lebih banyak, apalagi jika ditotal sebulan penuh ramadan, pasti menghasilkan sampah plastik berkilo kilo bahkan berton ton.Â
Penulis berani mengatakan ini karena rata rata dipasar ramadan semuanya membungkus takjil mereka dengan plastik mika. Bahkan bukan hanya yang berada di pasar ramadan, banyak pengusaha dadakan menjual takjilnya didepan rumahnya juga menjualnya menggunakan plastik mika.
Untuk itu penulis memiliki beberapa tips untuk pengusaha dadakan tersebut untuk menjual takjilnya dengan ramah lingkungan.Â
1. Menjual takjilnya dengan konsep prasmanan.
Tips ini jelas bisa digunakan untuk menekan keberadaan plastik karena dalam proses penjualannya tidak melibatkan mika cukup dengan kantongan plastik.
2. Memberi bonus beberapa takjil kepada mereka yang membawa sendiri wadah untuk takjil.
Tips ini adalah tips lanjutan tips yang pertama dan bertujuan untuk menekan keberadaan kantongan plastik. Wadah yang penulis maksudkan adalah seperti piring, toples atau apa saja yang bisa dijadikan wadah. Itulah beberapa tips atau ide yang bisa saya bagikan, semoga bisa bermanfaat sehingga diharapkan bisa menekan keberadaan sampah anorganik ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI