Datangnya bulan ramadan selalu di setiap daerah pastinya di gandengi dengan sosok pengusaha dadakan yang membuka paser ramadan atau pasar kaget. Aneka makanan dan kue atau takjil dijual dipasar ramadan ini untuk memudahkan orang untuk mencari menu berbuka.
Namun disadari atau tidak, hadirnya pasar ramadan memiliki sisi negatifnya sendiri yaitu meningkatnya penggunaan plastik yang nantinya hanya menjadi sampah.

Penulis berani mengatakan ini karena rata rata dipasar ramadan semuanya membungkus takjil mereka dengan plastik mika. Bahkan bukan hanya yang berada di pasar ramadan, banyak pengusaha dadakan menjual takjilnya didepan rumahnya juga menjualnya menggunakan plastik mika.
Untuk itu penulis memiliki beberapa tips untuk pengusaha dadakan tersebut untuk menjual takjilnya dengan ramah lingkungan.
1. Menjual takjilnya dengan konsep prasmanan.
Tips ini jelas bisa digunakan untuk menekan keberadaan plastik karena dalam proses penjualannya tidak melibatkan mika cukup dengan kantongan plastik.
2. Memberi bonus beberapa takjil kepada mereka yang membawa sendiri wadah untuk takjil.
Tips ini adalah tips lanjutan tips yang pertama dan bertujuan untuk menekan keberadaan kantongan plastik. Wadah yang penulis maksudkan adalah seperti piring, toples atau apa saja yang bisa dijadikan wadah. Itulah beberapa tips atau ide yang bisa saya bagikan, semoga bisa bermanfaat sehingga diharapkan bisa menekan keberadaan sampah anorganik ini.