Orang tua berperan penting dalam proses mempersiapkan berbagai aspek pertumbuhan juga perkembangan anak sejak dini, dengan memberikan perhatian serta rangsangan untuk meningkatkan kemampuannya. Dimana, manusia dilahirkan dan memulai kehidupannya di dunia sebagai seorang individu, dimana mereka akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sebagai landasan untuk menjalankan kehidupan masa depannya yang dimulai sejak usia dini.Â
Selain itu, salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan seorang individu ialah bahwa, mereka tidak akan lepas dari adanya sebuah interaksi sosial dan emosional yang baik, sehingga anak membutuhkan kematangan atau kesiapannya menghadapi jenjang kehidupan selanjutnya, yakni lingkungan sekitarnya, lingkungan bermasyarakat, atau lingkungan pendidikannya.Â
Nurhayati et al. (2023) menjelaskan bahwa anak yang memiliki kemampuan perkembangan emosional yang baik dapat memberikan bekal untuk menyesuaikan dengan kemampuan yang dibutuhkan dalam meluapkan emosionalnya sendiri. Selain itu perkembangan sosial emosional didefinisikan sebagai progres keunggulan suatu individu dalam bersosialisasi dengan orang lain serta, penggambaran emosional suatu individu melalui perilaku, baik cara mengelolanya, meggambarkan suatu ekspresi ataupun perbuatan lainnya.
     ÂKadek Novia Dewi, dkk (dalam Agustina et al., 2022), menerangkan bahwa manusia mempunyai kebutuhan guna melindungi dirinya dalam menentukan keputusan, membangun batasan serta membangun kesatuan menjadi salah satu alasan mengapa suatu emosi penting dalam seorang individu. Namun demikian, peran orang tua dalam mengembangkan kemampuan anak tidak hanya sampai anak memasuki jenjang sekolah, tetapi akan tetap ikut terlibat dalam proses yang terjadi di sekolah. Tresna Dewi (2018), menjelaskan bahwa partisipasi orang tua dalam pelaksanaan proses pendidikan anak di sekolah sangat berperan penting dan menjadi salah satu pembahasan dalam bidang pendidikan.
Lingkungan keluarga, terutama orang tua memiliki keterlibatan yang besar untuk dapat mempersiapkan kemampuan anak dalam berbagai aspek. Salah satunya pada aspek sosial emosional. Dimana orang tua tidak hanya memberikan dukungan dan rangsangan saja pada anak, tetapi orang tua juga membutuhkan pemahaman, bahwa perkembangan anak tidak hanya berfokus pada pencapaian berkembanganya kemampuan sosial emosional yang terus menerus saja, tanpa mempertimbangkan tahapan yang dikembangkan, tidak melampaui batas ataupun kurang mencapai kematangan yang dapat mempengaruhi perilaku atau tindakan serta perasaan anak dikemudian hari.
Apabila rangsangan yang diberikan orang tua, pada perkembangan sosial emosional anaknya seperti, anak tidak diberikan dorongan yang cukup untuk membantunya dalam menyadari bahwa, dirinya ialah bagian dari makhluk sosial di lingkungan keluarga, sekitar, sekolah atau Masyarakat. Selain itu, jika anak kurang mendapat rangsangan emosi positif atau perasaan yang positif dari lingkungan keluarganya yang menjadi awal anak berinteraksi secara sosial dan emosional. Maka perkembangan anak dalam aspek tersebut dapat membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai kematangan atau kesiapan anak dalam memasuki tahapan selanjutnya.
Jika kemampuan perkembangan sosial emosional anak melampaui batas juga belum tentu dapat berpengaruh dengan baik untuk anak memasuki tahapan selajutnya, dimana jika anak dirangsang terus menerus mengembangkan kemampuan sosialnya tanpa mengembangkan kemampuan intrapersonal atau komunikasi dalam dirinya sendiri, sehingga anak dapat bergantung dan mudah terbawa pengaruh orang sekitarnya, ataupun muncul perilaku yang memperlihatkan rasa putus asa dalam dirinya.
 Selain itu, jika dalam mengembangkan emosi anak diberikan secara berlebihan dan terpaku pada mengembangkan emosi anak yang harus diberikan sesuai kebutuhan anak itu sendiri dengan memberikan kesempatan anak untuk memahami perasaannya juga perasaan orang lain, seperti rasa empati, toleransi ataupun emosi lainnya. Namun demikian, dalam proses perkembangan sosial emosional anak, orang tua sebagai lingkungan awal anak sejak dini perlu memahami dalam pentingnya memahami juga memberikan rangsangan yang disesuaikan pada kebutuhan anak dalam mengembangkan kemampuannya.
Dengan demikian, dalam proses tahapan yang dilalui anak. Orang tua berperan penting dalam memberikan stimulasi, lalu orang tua juga perlu memahami tujuan untuk dapat mengetahui upaya yang dapat diberikan pada anak sesuai kebutuhan perkembangannya, sehingga stimulasi yang diberikan akan berpengaruh pada perkembangan yang dapat mendorong kematangan perkembangan sosial emosional anak.
Hal tersebut dilakukan untuk dapat mempersiapkan kematangan anak sehingga dapat menjalankan kehidupan di masa depan sebagai seorang makhluk bersosial yang melibatkan emosi dalam setiap tahap kehidupannya secara matang dan siap. Maka dari itu, dengan adanya peran aktif orang tua dalam mengembangkan juga meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial emosional anak yang disesuaikan kebutuhannya, diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih baik lagi terhadap kematangan juga kesiapan perkembangan sosial emosional anak di masa mendatang.