Mohon tunggu...
Zahid Hdr
Zahid Hdr Mohon Tunggu... -

Manusia yang ingin berbagi ilmu , berbagi wawasan, berbagi pengalaman dengan pembaca sekalian.sehingga kita semua dapat terus belajar dalam kampus kehidupan,karena hidup yang sedang kita lalui ini ibaratnya seperti kampus, dimana tempat kita belajar. Perbedaannya terletak pada waktu belajar, kalau didalam kampus pada umumnya ada batasan waktu dan tempat sedangkan dalam kampus kehidupan tidak ada batasan waktu dan tempat. Dimana kita berada, maka pada saat itu pula kita harus terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengucap Alhamdulillah hanya Sekali

4 Mei 2011   04:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:06 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin diantara kita sudah sering mengucapkan Alhamdulillah, mari kita cermati kehidupan sosok yg arif berikut beliau hanya sekali  mengucapkan alhamdulillah, bagaimana kisahnya silahkan simak

Dikisahkan dalam buku Al-Wafi bi al-Wafyat bahwa Sari al-Suqthi, seorang ulama ahli ilmu tauhid yang sangat wara' berkata, "Sudah tiga puluh tahun lamanya aku selalu membaca istighfar, dan baru sekali ini aku membaca alhamdulillah."

"Bagaimana ceritanya?" tanya seorang sahabatnya.

"Pada waktu terjadi peristiwa kebakaran di pasar Baghdad, seseorang dengan tergopoh-gopoh datang menemuiku seraya memberitahukan bahwa kedaiku selamat. Spontan aku berucap 'Alhamdulillah!' Tetapi, lantas aku menyesal, karena mensyukuri keberuntunganku sendiri di atas penderitaan orang banyak."jawabnya.

Allahu akbar bagaimana dengan kita yang setiap hari bersyukur karena mendengar musibah yang menimpa saudara kita, Semoga Allah Azza Wa Jalla memberikan nikmat bersyukur dengan cara yang benar, serta bijak dalam menyikapi musibah yang menimpa orang lain Amieen,  Semoga Manfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun