Mohon tunggu...
Zahid Habir
Zahid Habir Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membersihkan Imajinasi Apolitis, untuk Indonesia Sejahtera

20 Juli 2016   15:07 Diperbarui: 20 Juli 2016   15:16 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Sejahtera, Source:Umy.ac.id

Bagi sebagian masyarakat, setiap terdengar kata “politik”, benak akan langsung tersambung ke sebuah sentimen negatif yang telah tumbuh dan berkembang pada imajinasi masing-masing. Sebagian dari mereka bahkan akan langsung menyangkal segala bentuk komunikasi yang dilakukan oleh entitas politik, tanpa melihat sedikitpun sisi positif yang ada di dalamnya.

Imajinasi tersebut selanjutnya telah membuat setiap individu yang berada dalam koridor politik terstereotipe sebagai sesuatu yang buruk, tidak jujur, dan segala bentuk sentimen negatif lainnya. Kemudian munculah suatu paradigma bahwa politik itu “kotor”.

Ya, sikap apolitis tentu menjadi hal tidak biasa yang sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian masyarakat. Kebiasaan tersebut timbul dari segala bentuk kegaduhan politik yang selalu dipertontonkan elite pemerintahan negeri ini. Namun, segala bentuk kegaduhan tersebut sejatinya merupakan kewajaran dalam suatu proses politik yang tidak seharusnya diintepretasikan sebagai alasan masyarakat bersikap terlalu apolitis terhadap setiap kegiatan politik.

Kepentingan dan konflik memang tidak dapat dihindari, untuk itu alangkah baiknya kita belajar dari sejarah. Kita harus belajar bagaimana pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia terdahulu berhasil meredam ego masing-masing untuk lebih mengedepankan persatuan. Sehingga atmosfer gotong royong dapat tercipta yang selanjutnya dapat dirasakan seluruh bangsa Indonesia.

Yang menarik dari fenomena apolitis masyarakat saat ini, adalah perbincangan salah satunya di media sosial yang menurut saya dihadirkan oleh pihak-pihak yang bahkan tidak menginginkan Indonesia untuk lebih baik lagi. Salah satu contohnya adalah kemunculan Hary Tanoesoedibjo dan partai Perindo. Hary Tanoe bersama Partainya hadir dengan program-program yang menurut saya tepat sasaran bagi masyarakat, salah satunya adalah UMKM Binaan Partai Perindo dan Program Koperasi Nelayan yang telah berdiri di beberapa daerah.

Program bantuan ini menarik karena bersifat memberdayakan masyarakat agar dapat mandiri secara ekonomi, bukan hanya bantuan bersifat amal yang akan habis seiring berjalannya waktu. Masyarakat diberikan modal, pembinaan, serta pendampingan untuk memulai dan menjalankan usahanya. Tujuannya adalah bagaimana bantuan dan pembinaan tersebut membuat masyarakat mampu mandiri secara ekonomi, dan perlahan memberikan kesejahteraan pada orang-orang lain di sekitarnya.

Sebagian pihak merespon dengan celotehan negatif yang unik di media sosial. Padahal menurut saya mereka belum tentu bisa berkontribusi nyata kepada bangsanya, sebaliknya mereka dengan lantang menolak pihak yang secara jelas ingin berkontribusi pada tanah air. Inilah sebuah kerugian bagi bangsa kita khususnya, jika imajinasi apolitis terus-menerus berkembang di benak masing-masing insan tanah air. Karena sisi positif yang seharusnya bisa diambil langsung tertutupi oleh pikiran negatif tentang sebuah program dan pengusungnya.

Membersihkan imajinasi apolitis secara perlahan tentunya memiliki sisi positif bagi bangsa kita, karena sejatinya masih ada anak bangsa yang dengan tulus mengabdi melalui jalur politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun