Sekarat. . .
Otak ini sekarat
Muncrat mengumpat yang sehat
Ah, dasar sekarat
Sialan. . .
Andai kupegang sebuah golok
Kan ku cincang habis-habisan kelapa tua belakang rumah
Mengalir deras darah hitam segenap cacing, ulat, set dan menempel di gundukan tanah kering
Ahh. . .
Otak ini butuh alir gemericik sungai
Butuh segar hijau kebun
Butuh manja indah gegunung
Butuh belailembut angin sawah
Butuh untuk hidup dan menghidupi. .
Surabaya, 16 Oktober 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H