Mohon tunggu...
Ahmad Zahid Ali
Ahmad Zahid Ali Mohon Tunggu... wiraswasta -

Terlahir di kota Pati dengan slogannya Bumi Mina Tani di tengah sejuknya nuansa agamis. merangkak, berjalan, berlari, mengeja, menulis, memahami, kemudian sampailah akhirnya duduk manis sesekali gelisah dan sesekali menahan kantuk di bangku kuliah ITS Teknik Industri. dalam setiap kesempatan menuliskan motto di CV, kira2 tertuliskan, "Jangan pernah takut jika hidup hanya sekali". berusaha untuk tidak takut kepada apapun selain Allah. tidaklah kemudian takut untuk gagal. tak takut air mata. tak takut darah. kemudian tak takut untuk menjadi orang besar. tak takut untuk mebahagiakan orang tua. tak takut untuk bermanfaat bagi agama, negara, dan sekitar. berusaha untuk BERANI.

Selanjutnya

Tutup

Humor

CV Abu Nawas

5 Januari 2011   00:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:57 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ini adalah curriculum vitae (CV) yang saya kirimkan ke teater Suket. ketimbang nganggur di disk, ya keposting dah. :-P

Ahmad Zahid Ali nama kepanjangan saya. Dibesarkan menjadi sosok yang tidak cinta gemerlap dunia (zuhudnya zahid) dan cenderung menjauhinya (besar di rimba, ). Ze, begitulah nama teater dibikin untuk menjadi nama kebesaran yang pada akhirnya membikin kepala saya membesar karena tak kuat menahan isi otak yang terus bergejolak, meletus, dan mengeluarkan abu vulkanik (Ze,,mburat kabeh). Saya lahir di Pati, lahir dalam keadaan segar, montok, menggemaskan, menggembirakan, memuaskan, meyakinkan, melakukan, dan mematikan (19-04-88). Tak perlu ditanya tentang masa kecil. Karena semua terekam dengan indah, menarik, sopan, dan bermartabat. Ze kecil pernah hampir membakar desa dengan kecerdasanya mampu menghidupkan korek yang mati di terik dedaunan tebu yang sudah kering. Pernah menjadi sosok hebat di panggung tontonan dangdut. Pernah menjadi orator hebat saat di kamar mandi (yang ini mungkin masih).

Dan sekarang, saya rela harus terlempar di Teknik Industri ITS, karena seharusnya ke laut, laut cinta (&*(^%$$#@%)(%!!?). Bicara tentang motto, saya punya punya moto penyedap rasa yang selalu menemani di setiap langkah-langkahku, tapi kesandung kemudian jatuh di pangkuan Luna Maya. “Jangan pernah takut jika hidup hanya sekali.” Begitulah yang selalu kutuliskan di setiap kesempatan menulis CV. Artinya, jika hidup sekali, cepat-cepatlah mati (haha). Saya mencintai Anda. J

salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun