Mohon tunggu...
zahda zera04
zahda zera04 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Islam Negeri Kh Ahmad Siddiq Jember

Haiii..... kenalin aku Zahda Zera Elmadiana terserah kalian mau manggil namaku dari depan atau belakang. saat ini usiaku 20 tahun dan masih kuliahhhhhh yaaaaaaa.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Belajar Sibernetik dan Penerapannya dalam Pembelajarannya

3 Juni 2024   17:46 Diperbarui: 3 Juni 2024   18:21 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam belajar, proses pengolahan informasi mengutamakan bagaimana memori berfungsi. Modelnya menggambarkan memori manusia seperti komputer, yang mengambil atau mendapatkan data, mengelola dan mengubah bentuk dan isi data, dan kemudian menyimpan dan menampilkan kembali data saat dibutuhkan. [4]

 

  • Tujuan Belajar Menurut Aliran Belajar Sibernetik
  • Tujuan teori pembelajaran sibernetik berbeda dari pendekatan sibernetik yang digunakan dalam pembelajaran. Beberapa tujuan spesifik dari teori ini adalah:
  • Meningkatkan Keterlibatan Siswa
  • Salah satu tujuan utama pembelajaran sibernetik adalah untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Pendidik dapat membuat lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif dengan menggunakan prinsip-prinsipnya. Ini akan memungkinkan siswa untuk lebih terlibat dalam proses belajar mereka.
  • Meningkatkan Keterampilan Berpikir Sistemik
  • Pembelajaran sibernetik bertujuan untuk membantu siswa memperoleh keterampilan berpikir sistemik. Siswa diajarkan untuk memahami bagaimana berbagai komponen dalam suatu sistem berinteraksi satu sama lain dan bagaimana hubungan ini memengaruhi hasil keseluruhan.
  • Mendorong Pemecahan Masalah Kompleks
  • Mendorong kemampuan siswa untuk memecahkan masalah kompleks adalah salah satu tujuan pembelajaran sibernetik. Dengan menggunakan metode yang melibatkan pemikiran sistemik dan analisis yang menyeluruh, siswa dididik untuk menggunakan pendekatan yang terintegrasi untuk memecahkan masalah yang kompleks.
  • Mengembangkan Kemampuan Adaptasi
  • Selain itu, tujuan pembelajaran sibernetik adalah untuk membantu siswa memperoleh kemampuan adaptasi terhadap perubahan lingkungan mereka. Pembelajaran sibernetik mengajarkan siswa bagaimana menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah saat sistem pembelajaran mereka berubah.
  • Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi
  • Meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa adalah tujuan tambahan dari pembelajaran sibernetik. Dengan mempelajari prinsip-prinsipnya, siswa dapat menemukan cara baru untuk menyelesaikan masalah dan membuat solusi inovatif. [5]
  •  
  • Dengan memahami tujuan pembelajaran sibernetik, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan sibernetik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Ini karena elemen lain dalam pembelajaran harus bertolak dari tujuan belajar yang akan dicapai dalam proses belajar. Tujuan belajar yang dinyatakan secara spesifik dapat mengarahkan proses belajar dan mengukur tingkat ketercapaian tujuan belajar.
  •  
  • Kelebihan dan Kekurangan Tori Belajar Sibernetik

Kelebihan Teori Belajar Sibernetik

  • Pendekatan Sistemik: Salah satu kelebihan utama dari teori belajar sibernetik adalah pendekatannya yang sistemik. Teori ini memungkinkan pemahaman yang holistik tentang proses pembelajaran, mengakui interaksi yang kompleks antara individu, lingkungan, dan proses pembelajaran itu sendiri.
  • Fleksibilitas dalam Pembelajaran: Teori belajar sibernetik mendorong fleksibilitas dalam pembelajaran dengan menekankan adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan beradaptasi yang kuat, yang merupakan keterampilan yang sangat berharga dalam menghadapi tantangan nyata di dunia.
  • Peningkatan Kreativitas: Dengan memberikan ruang untuk eksplorasi dan inovasi, teori belajar sibernetik dapat meningkatkan kreativitas siswa. Ini karena siswa didorong untuk menemukan solusi baru dan berpikir di luar batas-batas konvensional.
  • Pembelajaran Mandiri: Pendekatan sibernetik mendorong pembelajaran mandiri dan self-regulated learning, yang dapat membantu siswa mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran.[6] 

 

 Kekurangan Teori Belajar Sibernetik

 

  • Kompleksitas Implementasi: Implementasi teori belajar sibernetik dapat menjadi kompleks karena melibatkan berbagai aspek interaksi antara individu, lingkungan, dan proses pembelajaran. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi guru dan siswa dalam menerapkannya secara efektif di dalam kelas.
  •  
  • Keterbatasan Konsep: Beberapa kritikus menyoroti keterbatasan konsep teori belajar sibernetik dalam mengatasi aspek-aspek emosional dan sosial dari pembelajaran. Teori ini cenderung fokus pada aspek-aspek kognitif dan struktural dari pembelajaran, dan mungkin kurang memperhatikan faktor-faktor psikologis yang juga penting dalam pengalaman belajar.
  •  
  • Kesulitan dalam Pengukuran: Mengukur efektivitas pembelajaran dalam konteks teori sibernetik bisa menjadi tantangan karena fokus pada aspek-aspek yang kompleks dan sulit diukur, seperti adaptasi terhadap perubahan lingkungan atau kreativitas dalam pemecahan masalah.[7] 

 

Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, teori belajar sibernetik tetap menjadi konsep yang menarik dan relevan dalam konteks pendidikan modern. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang keduanya, pendidik dapat memanfaatkan kelebihan teori ini sambil memperhatikan tantangan yang mungkin muncul dalam penerapannya

 

  • Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Aliran Sibernetik
  • Dalam bidang belajar dan pembelajaran, teori sibernetik berfokus pada cara yang efektif dan efisien untuk menggunakan teknologi informasi. Berikut adalah beberapa prinsip teori sibernetik yang berkaitan dengan belajar dan pembelajaran.:
  • Pengolahan Informasi:
  • Menurut teori sibernetik, siswa harus memiliki kemampuan untuk mengolah informasi agar mereka dapat memahami dan menerapkan apa yang mereka ketahui.
  • Sistem Informasi:
  • Teori sibernetik juga memperhatikan sistem informasi yang diproses, yang berarti siswa harus mampu mengintegrasikan informasi yang mereka pelajari dengan sistem pengetahuan mereka sendiri agar mereka dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas.
  • Penggunaan Teknologi:
  • Teori sibernetik memfokuskan pada penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran, seperti komputasi, laboratorium, dan aplikasi lainnya. Teknologi informasi dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
  • Pengembangan Kemampuan:
  • Teori sibernetik juga memperhatikan kreativitas guru dan kemampuan siswa untuk menerima informasi. Dengan demikian, siswa dapat belajar dengan lebih efisien dan efektif.
  • Penggunaan Cara Berpikir:
  • Teori sibernetik juga melihat penggunaan berbagai cara berpikir, seperti algoritmik, heuristik, wholist, dan serialis, untuk membantu siswa mendapatkan dan mengaplikasikan pengetahuan mereka.
  • Penggunaan Monitor dan Aplikasi:
  • Selain itu, teori sibernetik memperhatikan penggunaan monitor dan aplikasi seperti webcam, videocall, quipper, dan lainnya untuk membantu siswa memperoleh informasi dan membuat guru kreatif dalam pembelajaran.
  • Pengembangan Sistem Pembelajaran:

Selain itu, teori sibernetik berfokus pada pembuatan sistem pembelajaran yang efektif yang memanfaatkan teknologi informasi agar siswa dapat belajar dengan lebih baik.

  • Penggunaan IT:
  • Teori sibernetik juga memperhatikan penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran, seperti internet, komputer, dan aplikasi lainnya, untuk membantu siswa menerima dan mengaplikasikan informasi yang mereka pelajari.
  • Penggunaan Aplikasi Pembelajaran:
  • Teori sibernetik juga memperhatikan bagaimana aplikasi pembelajaran, seperti aplikasi pembelajaran online dan berbasis gamifikasi, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima dan mengaplikasikan informasi.
  • Penggunaan Evaluasi:
  •  Teori sibernetik juga memperhatikan penggunaan evaluasi yang efektif dan efisien, seperti evaluasi formatif, evaluasi sumatif, dan lainnya, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima informasi dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh.[8]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun