Mohon tunggu...
Zahara Purnama
Zahara Purnama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

INTP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Anti Bullying Sebagai Upaya Pencegahan Tindakan Perundungan di Lingkungan Sekolah Dasar

9 Mei 2023   18:15 Diperbarui: 9 Mei 2023   18:16 1676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UM memamparkan materi terkait bullying/Dok Pribadi

Sosialisasi Anti Bullying oleh Mahasiswa Universitas Negeri Malang Sebagai Upaya Pencegahan Tindakan Perundungan di Lingkungan Sekolah Dasar

Perundungan (bullying) merupakan masalah sosial yang masih sering terjadi ditengah masyarakat. Permasalahan bullying dapat ditemukan bahkan dalam dunia pendidikan dengan latar belakang usia pelaku dan korban yang berbeda-beda, usia yang rawan perundungan yaitu usia anak dan remaja.

Bullying dapat terjadi di mana saja, seperti di sekolah, di lingkungan rumah, di tempat kerja bahkan di media sosial. Pelaku bullying juga beragam, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa tanpa memandang umur. Di sekolah sering ditemui kasus perundungan, bahkan terkadang siswa tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan perundungan.

Di indonesia sendiri, kasus bullying masih sangat marak apalagi bullying yang dilakukan di media sosial. Tak sedikit juga dari mereka para pelaku bullying yang menormalkan dan mewajarkan hal tersebut. Tak hanya di media sosial, kasus bullying di sekolah mulai dari SD hingga SMA bahkan sampai tingat universitas pun masih marak terjadi. Oleh karena itu, bullying perlu mendapatkan perhatian penuh dari berbagai pihak agar tidak semakin marak terjadi.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melaporkan pada tahun 2022 terdapat setidaknya 226 kasus bullying dimana di dalamnya termasuk kekerasan fisik, psikis dan juga perundungan. Perilaku bullying dapat menyebabkan korban mengalami cedera fisik, gangguan kesehatan mental, hingga berpotensi untuk mengakhiri hidupnya. 

Dari sisi pelaku, bullying bisa berdampak buruk pada hilangnya rasa simpati dan juga empati mereka terhadap orang lain, mereka menganggap bahwa tindakannya menyakiti orang lain merupakan hal yang diperbolehkan. Jika para pelaku bullying ini tidak segera mendapatkan penanganan, maka ditakutkan hal ini bisa memberi dampak buruk bagi mereka dalam waktu yang berkepanjangan.  

Sebagai salah satu upaya dalam mencegah tindakan bullying di lingkungan sekolah, mahasiswa Universitas Negeri Malang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi terkait dengan Gerakan anti bullying sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat. Sosialisasi ini diadakan pada tanggal 8 Maret 2023 yang bertempatan di SDN Bandulan 3, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Untuk target dalam sosialisasi anti bullying ini adalah siswa dan siswi kelas 5.

Pemilihan siswa kelas 5 sebagai target sosialisasi anti bullying ini dikarenakan mereka cenderung memiliki kekuasaan yang besar karena tingkatan kelas mereka yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas-kelas di bawahnya, jadi tak jarang jika mereka kerap melakukan tindakan bully kepada teman-teman yang berada di bawahnya.

Sosialisasi ini dimulai dengan penyampaian materi oleh 5 mahasiwa dan mahasiswi, dengan materi didalamnya berupa definisi bullying, contoh tindakan bullying, bentuk bullying, dampak bullying dan juga solusi untuk mengatasi tindakan bullying. Tujuan pemaparan materi seputar bullying tersebut yaitu agar para siswa dan siswi memahami dan juga mengerti secara keseluruhan mengenai tindakan bullying.

Setelah pemaparan materi selesai dilakukan, sosialisasi ini juga tak lupa menayangkan video animasi seputar bullying dengan durasi selama kurang lebih 10 menit. 

Tujuan penayangan video animasi ini agar para siswa tidak merasa cepat bosan dan lebih cepat memahami materi tentang bullying secara keseluruhan. Setelah pemutaran video selesai, mahasiwa dari UM melakukan sesi tanya jawab dengan siswa dan siswi, dimana pertanyaan yang diberikan berasal dari video animasi yang telah diputar. 

Antusiasme siswa dan siswi dalam sesi tanya jawab/Dok Pribadi
Antusiasme siswa dan siswi dalam sesi tanya jawab/Dok Pribadi

Setelah sesi tanya jawab selesai, kegiatan selanjutnya yang dilakukan yaitu games dengan banyak hadiah sebagai bentuk apresiasi kepada siswa dan siswi karena telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosialisasi ini. Sampai di penghujung acara, mahasiswa UM memberikan kuisioner yang berisikan beberapa tindakan yang termasuk bullying untuk dikerjakan oleh siswa dan siswi tersebut.

Pembagian kuisioner/Dok Pribadi
Pembagian kuisioner/Dok Pribadi

Melalui kegiatan sosialisasi anti bullying ini, diharapkan siswa dan siswi kelas 5 SDN Bandulan 3 bisa lebih mengembangkan rasa simpati dan empati kepada seluruh temannya tanpa memandang ras, gender, agama dan lainnya. Siswa dan siswi juga diharapkan bisa saling menghargai, menyayangi dan memberikan bantuan apabila melihat temannya menjadi korban bully.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun