Mohon tunggu...
Isfi Zahara
Isfi Zahara Mohon Tunggu... Lainnya - zaharaisfi

omnium rerum principia parva sunt

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kamu Terindikasi Insomnia? Yuk Kenali Faktor Pemicunya Agar Tidurmu Lebih Berkualitas

9 April 2024   15:05 Diperbarui: 9 April 2024   15:14 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidur menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia guna memulihkan tenaga, mengistirahatkan organ tubuh yang telah digunakan seharian serta memperbaiki dan menjaga metabolisme dan biokimiawi tubuh. Tidur juga diperlukan untuk pembentukan sel-sel tubuh yang baru serta memperbaiki sel-sel tubuh yang telah rusak. Apa yang terjadi pada tubuh saat tidur berlangsung?

Kondisi yang terjadi saat tidur berlangsung ialah tubuh mengalami penurunan tekanan darah, penurunan pernapasan, nadi melambat, penurunan temperatur tubuh, pelebaran pembuluh darah, otot-otot tubuh menjadi lebih rileks, penurunan hingga 20% pada proses metabolisme tetapi pergerakan usus lebih aktif. Kondisi organ yang paling dominan berbeda ketika dalam kondisi bangun dan tertidur adalah otak. Saat kondisi tidur, otak menjadi lebih pasif dan lambat merespon bahkan tidak memberi respon sama sekali terhadap dunia luar. Pola tidur malam yang cukup itu sangat penting karena dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan pembentukan memori dan memperbaiki kerusakan sel yang terjadi pada siang hari serta meningkatkan kekebalan tubuh untuk mencegah tubuh terserang penyakit. Orang dewasa dapat mencukupi waktu tidurnya sekitar 7 hingga 8 jam per malam. Sebagian orang dengan mudah melakukan tidur, tetapi sebagian orang juga sebaliknya, yaitu mengalami kesulitan untuk tidur yang kita kenal dengan istilah insomnia. Lalu apa pemicu terjadinya insomnia?

Insomnia adalah suatu keluhan berkurangnya kualitas dan kuantitas tidur sehingga tidak dapat beristirahat dengan nyaman. Gejala insomnia diantaranya kesulitan tidur, sering terbangun di tengah malam dan sulit kembali untuk tidur dan tidur menjadi tidak nyenyak karena berkurangnya durasi jam tidur. Pemicu terjadinya insomnia dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu karena keadaan psikologi misalnya stres, depresi, kecemahan, kelelahan. Faktor lainnya karena pola makan seperti mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, alkohol dan obat-obatan. Mengindap penyakit tertentu juga dapat menjadi faktor pemicu insomnia seperti apnea, diabetes, sakit ginjal, hingga arthritis yang dapat mengganggu kualitas dan kuantitas tidur. Lalu, bahaya apa yang mengancam jika kita kurang tidur?

Ketika mengalami insomnia maka pola tidur menjadi tidak teratur dan jam tidur pun berkurang. Kurangnya jam tidur dapat menyebabkan berpikir dan bekerja menjadi lambat, sehingga dapat memungkinkan membuat banyak kesalahan. Konsentrasi menurun sehingga kesulitan dalam mengingat sesuatu. Efek lainnya dapat berimbas pada keadaan psikologis seperti mudah marah, gelisah, tidak sabar dan mudah depresi yang signifikan berdampak pada suasana hati. Jika hal ini terjadi tentu akan mengganggu pada pekerjaan dan hubungan kekeluargaan dan mengurangi aktivitas sosial. Pekerja yang kurang tidur akan mengalami penurunan produktivitas dalam bekerja. Tidak hanya itu, pola tidur yang tidak baik ini juga dapat berimbas pada keselamatan dan kesehatan selama bekerja seperti kecelakaan, terserang penyakit jantung, penglihatan terganggu, mengalami nyeri pada tubuh, mudah terserang penyakit seperti pilek hingga anemia. Bagaimana cara mengatasi pola tidur yang kurang baik ini agar menjadi lebih berkualitas?

Disandur dari laman Kemekes RI terdapat beberapa cara mengatasi insomnia, yaitu tidur dan bangun dalam rentang waktu yang teratur, mengkonsumsi makanan rendah karbohidrat sebelum tidur, mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan sulit tidur seperti teh, kopi, alkohol, dan rokok. Mandi dengan air hangat 30 menit atau 1 jam sebelum tidur juga dapat menjadi cara mengatasi insomnia. Hal lain yang perlu dilakukan untuk mengatasi insomnia adalah berolahraga secara teratur.

Setelah membaca artikel ini apakah kamu sudah mengetahui apa saja yang menjadi pemicu penyebab terjadinya insomnia dan cara mengatasinya? Tentu masih banyak hal lain baik pemicu maupun cara lain untuk mengatasinya. Semoga setelah membaca artikel ini, para pembaca secara perlahan dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas pola tidurnya. Semoga sehat selalu :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun