Nikson memberi contoh selain keberadaan orsap GEKIRA untuk umat beragama Kristiani meliputi Kristen dan Katolik, ada juga GEMA SADHANA bagi umat Hindu dan Budha, serta GEMIRA untuk masyarakat muslim di Indonesia.
“Ini adalah bukti bahwa Partai Gerindra itu sangat memandang keberadaan perbedaan bukan sesuatu yang dihindari tapi justru harus dirawat baik sebagai kekuatan di tubuh partai,” ujarnya.
Nikson menambahkan keberadaan GEKIRA juga harus dapat memberikan informasi yang benar kepada masyarakat bahwa Prabowo Subianto bukan anti China dan Kristen.
Untuk menjelaskan ini, kader-kader GEKIRA dapat menerangkan salah satunya bahwa Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama yang beragama Kristen dari etnis Tionghoa yang dulu dipilih Prabowo untuk maju di Pilkada DKI 2017.
“Itu bukti jelas bahwa Partai Gerindra sangat mendukung orang-orang minoritas yang punya kemampuan baik seperti Ahok supaya mendapat tempat di pemerintahan,” ungkap Nikson.
Soal bahwa kemudian di perjalanan waktu ada hal yang tidak menyenangkan di hubungan Partai Gerindra dan Ahok, menurut Nikson, itu urusan lain.
Ia mau menegaskan bahwa yang dilakukan Prabowo atau Partai Gerindra adalah bukti bahwa Partai Gerindra itu bukan partai intoleran tapi betul-betul partai yang memelihara dan mempertahankan kebhinnekaan dan keutuhan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Contoh lain dijelaskan Nikson adalah bagaimana kebhinnekaan itu tumbuh dan berkembang baik di tengah-tengah keluarga besar Prabowo Subianto, dimana Prabowo adalah pemeluk agama Muslim, sedang adik kandungnya Hashim Djojohadikusumo sendiri adalah seorang Kristen. Bahkan, Ibu yang melahirkan Prabowo dan Hashim adalah seorang Kristen.
Di tempat terpisah, hal sama juga dijelaskan Fary Djemy Francis Ketua Umum GEKIRA kepada penulis.
Menurut Fary yang juga Ketua Fraksi Gerindra MPR-RI itu, tugas pertama kader GEKIRA adalah menghimpun dan merekatkan yang tercecer, tercerai-berai dan yang berjalan sendiri-sendiri.
“Tugas pertama sebagai pengurus dan kader GEKIRA adalah menghimpun dan merekatkan yang tercecer, tercerai-berai dan yang berjalan sendiri-sendiri,” kata Fary.