Mohon tunggu...
Zahara Fonna
Zahara Fonna Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tahukah Kamu Apa Itu Tuberculosis?

7 April 2022   17:52 Diperbarui: 7 April 2022   18:12 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pengertian Tuberkulosis
Indonesia adalah negara dengan jumlah kasus TBC yang tinggi. Saat ini Indonesia sedang memperkuat strategi DOTS dengan cepat. Oleh karena itu, data mengenai uji kepekaan (Drug Susceptibility Test/DST) akan menjadi alat memantau dan indikator program untuk penyakit TBC. 

Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) pertama kali diperkenalkan pada 1996 dan telah dilaksanakan secara luas dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Sampai dengan tahun 2001, 98% populasi penduduk dapat mengakses pelayanan DOTS di puskesmas. Strategi itu diartikan sebagai "pengawasan langsung menelan obat jangka pendek oleh pengawas pengobatan setiap hari"

Tuberkulosis (TBC) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini ditemukan oleh Robert Koch dan kemudian di sampaikan kepada Berlin Phtisiological Society pada tanggal 24 Maret 1882 di Berlin. Karena itulah tanggal tersebut dijadikan sebagai hari TBC sedunia.  

Seperti yang sering kita dengar bakteri  Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga untuk orang yang terdiagnosis bakteri ini memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. 

Mycobacterium ini berbentuk batang dan memiliki fase dorman jika terinfeksi ke dalam jaringan tubuh. Fase dorman adalah tidak aktifnya kuman sehingga tidak menyebabkan penyakit TBC tetapi juga tidak dapat dihilangkan dengan obat. 

Kuman TBC mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan (Basil Tahan Asam). Bakteri ini sering menyerang  organ paru-paru sebagai tempat infeksi primer tetapi juga dapat menginfeksi beragam organ lain seperti tulang, liver, kelenjar getah benih, otak sistem saraf tulang belakang, sistem saluran kencing, ginjal, mata, pita suara, kulit dan berbagai kelenjar.

Penyebab Tuberkulosis
Penyakit ini menular melalui droplet infeksius (tetesan kecil yang mengandung bakteri) yang masuk ke saluran pernapasan seseorang terutama orang yang sehat. Sebagian peneliti juga mengatakan bahwa TBC ditularkan melalui susu.

Gejala penyakit Tuberkulosis
Gejala awal penyakit TBC ditandainya dengan:
*Adanya demam biasanya kurang dari 38 'C

*Keringat pada malam hari

*Rasa tidak enak badan

*Badan lesu

*Berat badan turun

Gejala TBC pada usus biasanya merasakan mencret-mencret yang dapat mengalami adanya darah ketika buang air besar dan  disertai nyeri perut yang kadang-kadang timbul di daerah perut kanan bawah. Jika TBC menyerang liver, maka seorang pasien biasanya merasakan nyeri yang terkadang timbul pada perut kanan atas.

Gejala umum yang sering dijumpai pada tuberkulosis seperti:

*Batuk terus-menerus dan berdahak selama 3-4 minggu atau lebih

*Dahak bercampur dengan darah

*Batuk berdarah

*Sesak napas dan rasa nyeri pada dada

*Badan lemah

*Nafsu makan menurun

*Rasa kurang enak badan

*Berkeringat di malam hari walaupun tanpa kegiatan

*Demam meriang lebih dari satu bulan

*Batuk menahun dan berlendir

*Panas ringan pada sore hari

*Terdapat rasa sakit pada punggung atas

*Pada anak-anak sering dapat diraba di tepi kanan atau kirinya terdapat benjolan (pembengkakan kelenjar-kelenjar)

Cara penularan Tuberkulosis  
TBC merupakan penyakit yang sangat cepat menular. Jika seseorang penderita TBC dapat menularkan penyakit kepada 10 orang di sekitarnya. Orang yang terimfeksi Mycobacterium tuberkulosis tidak selalu menderita penyakit TBC dalam hal ini imunitas tubuh sangat berperan untuk membatasi infeksi sehingga tidak berubah wujud menjadi penyakit TBC. Kuman TBC dapat disebarkan dari penderita TBC kepada orang yang berada disekitarnya kita, terutama adalah orang yang sering melakukan kontak. 

Penyakit ini ditularkan melalui udara. TBC juga dapat ditularkan melalui susu sapi yang tidak steril (biasanya hanya dipanaskan sampai 60 derajat Celcius). Jika susu tersebut dikonsumsi oleh orang yang sehat, maka dia dapat tertular TBC. Kuman TBC dalam susu  itu sendiri berasal dari sapi yang menderita TBC. .

Penanganan dan pengobatan Tuberkulosis

Pemeriksaan
1. Uji tuberkulosis

2. Pemeriksaan radiologis (foto rontgen)

3. Pemeriksaan darah

4. Pemeriksaan sputum (dahak)

Pengobatan
Pengobatan TBC membutuhkan waktu yang panjang. Jika pasien yang dipastikan menderita sakit TBC minimal harus minum obat selama 6 bulan. Pada 2 bulan pertama umumnya pasien penderita TBC harus minum obat minimal sebanyak 4 macam. Obat yang di konsumsi pada pengobatan pertama antara lain rifampisin, isoniasid (INH), pirazinamid dan ethambutol.

Kriteria I pengobatan TBC
*Tidak pernah terinfeksi
*Ada riwayat kontak
*Tidak menderita TBC
       
Kriteria II
*Terinfeksi TBC/ tes tuberkulin (+)
*Tetapi tidak menderita TBC atau gejala TBC tidak ada
*Radiologi tidak mendukung
*Tes BTA negatif memerlukan pencegahan dengan pemberian INH 5-10 mg/ hari
   
1. Prinsip pengobatan
Tujuan pengobatan tuberkulosis adalah menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah ke kambuhan, menurunkan tingkat penularan, dan mencegah resistensi.
Pengobatan TBC diberikan dalam dua tahap yaitu tahap intensif dan tahap lanjutan

2. Jenis dan Dosis Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Jenis dan dosis OAT yang digunakan saat ini seperti
*Isoniazid (H) yang dikenal INH
*Rifampisin (R)
*Pirasinamid (Z)
*Etambutol (E)
*Streptomisin (S)

Beberapa tindakan yang perlu diperhatikan dalam pengobatan penderita tuberkulosis adalah sebagai berikut

1. Penderita yang dalam dahaknya mengandung kuman dianjurkan untuk menjalani pengobatan di puskesmas

2. Petugas dapat memberikan pengobatan jangka pendek di rumah bagi penderita yang cukup jauh dari puskesmas

3. Melaporkan adanya gejala yang terjadi

Tindakan pencegahan

1. Status sosial ekonomi rendah yang merupakan faktor menjadi sakit, seperti kedatangan penduduk dengan meningkatkan pendidikan kesehatan

2. Tersedia sarana-sarana kedokteran, pemeriksaan penderita, pemeriksaan kontak, pemeriksaan dan pengobatan dini bagi penderita

3. Pengobatan preventif yang diartikan sebagai tindakan perawatan terhadap penyakit in aktif dengan pemberian pengobatan INH sebagai pencegahan

4. Pemberian vaksinasi BCG yang diberikan kepada bayi dengan perlindungan bagi ibunya dan keluarganya.

5. Memberantas penyakit TBC pada pemeran air susu, tulang potong sapu dan pasteurisasi air susu sapi

6. Tindakan mencegah bahaya penyakit paru-paru kronis karena menghirup uda ya yang tercemar debu bagi para pekerja tambang, pekerja semen dan sebagainya.

7. Pemeriksaan bakteriologis dahak pada seseorang dengan gejala TBC paru-paru

8. Pemeriksaan screening dengan tes tuberkulin pada kelompok berisiko, petugas di rumah sakit, petugas atau guru di sekolah dan petugas foto rontgen

9. Pemeriksaan foto rontgen pada orang orang yang positif dari hasil tes tuberkulin

Pertanyaan seputar TBC

Apakah setiap orang yang mengalami batuk berdarah berarti menderita TBC?
Batuk berdarah tidak selalu menandakan TBC karena batuk berdarah dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab. Misalnya karena penyakit paru-paru lainnya, adanya perdarahan di daerah hidung bagian belakang yang tertelan dan pada saat batuk keluar dari mulut, atau karena anak batu terlalu keras sehingga menyebabkan lukanya saluran pernapasan sehingga mengeluarkan darah

TBC menular melalui media apa saja?
Pada umumnya TBC menular melalui percikan dahak penderita yang keluar saat batuk (beberapa ahli mengatakan bahwa air ludah juga bisa menjadi media perantara), melalui debu dan alat makn/minum yang mengandung kuman TBC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun