Mohon tunggu...
Zafira Maulida Rahma
Zafira Maulida Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tholabul Ilmi

Behaviour, Beautiful, Brain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Bekerja dengan Baik Sesuai Psikologi Industri Organisasi

21 September 2021   14:00 Diperbarui: 21 September 2021   14:05 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika tempat kerja menjadi rumah nyaman bagi seseorang, disitulah pekerjaan menjadi sebuah hal yang mudah untuk dilakukan

Dalam melakukan sebuah pekerjaan pastinya akan ada problem-problem yang timbul. Seorang karyawan perusahaan sering merasakan efek sampingnya. Dimana mereka dituntut harus menyelesaikan tugas dan bertindak disiplin dalam bekerja. Sebagian dari mereka menganggap pekerjaan adalah sesuatu hal yang dilakukan untuk mendapatkan upah, sebagian yang lain menganggapnya sebagai pengalaman untuk menambah skill dirinya.

Hal ini dilatarbelakangi oleh motivasi yang timbul dari diri sendiri ataupun kondisi lingkungan disekitarnya. Saat seseorang selalu dalamlingkup positif, dia juga akan lebih bertindak positif. 

Sumber Daya Manusia yang unggul tercipta dari kebiasaan baik yang dilakukan secara konsisten. Tetapi bagaimana dengan mereka yang tidak diterapkan kebiasaan tersebut dari kecil. Dari sinilah tugas seorang manajer untuk menciptakan sebuah program pelatihan tentang bagaimana bekerja dengan baik meskipun banyak konflik yang timbul.

Akan tetapi pelatihan tersebut tidak menjamin seratus persen apakah karyawan itu dapat langsung bekerja dengan baik. Karena kembali pada karyawannya, sungguh-sungguhkah dia dalam mengikutinya. Apabila dia hanya ingin memenuhi syarat kerja saja, pastinya hal ini akan sia-sia saja.

Definisi Psikologi Industri Organisasi

Masalah-masalah psikis di tempat kerja dipelajari dengan cabang ilmu psikologi yang disebut Psikologi Industri.

Menurut Levy (2010) psikologi Industri/Organisasi atau disebut juga dengan Psikologi Industri dan Organisasi adalah pengaplikasian prinsip-prinsip dan teori-teori psikologi di tempat kerja. Psikologi industri disebut juga dengan psikologi personal (personnel psychology) berhubungan dengan analisa jabatan, pelatihan, seleksi, dan pengukuran kinerja. Sedangkan Psikologi organisasi berfokus pada motivasi, sikap kerja, dan kepemimpinan, termasuk struktur, budaya, dan proses dalam organisasi (Levy, 2010).   

Menurut Guion (1965) Psikologi industri/organisasi adalah Studi tentang hubungan antara manusia dengan dunia kerja, yang bertujuan menyesuaikan pekerja dengan tempat kerja, pekerja lain dan sesuatu yang mereka kerjakan dalam hidupnya.

Dari pengertian tersebut, segala konflik yang timbul dari pembahasan permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan mempelajari Psikologi Industri Organisasi. Yang mana psikologi industri organisasi ini menjadi cikal bakal terciptanya karyawan yang mempengaruhi produktivitas perusahaan.

Tujuan Psikologi Industri Organisasi

Tujuan dari cabang ilmu psikologi ini antara lain (Levy, 2010): 

1. Mempelajari sikap dan perilaku karyawan dan pengusaha/majikan

2. Mempelajari hubungan interpersonal di tempat kerja

3. Mempelajari struktur organisasi dan kebijakan organisasi

4. Mempelajari proses motivasi dan kepemimpinan yang kompleks

5. Mempelajari konteks, budaya, dan iklim organisasi

6. Mempelajari kesesuaian antara orang dan pekerjaan. 

Ilmu ini sangat penting bagi pihak-pihak yang terkait dalam sebuah industri atau organisasi. Dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas karyawan atau anggota organisasi. 

Ranah Utama Psikologi Industri/Organisasi

Ranah utama Psikologi Industri/Organisasi Pendekatan Industrial menekankan pada menentukan kompetensi yang dibutuhkan sebuah pekerjaan, mempekerjakan karyawan yang memiliki kompetensi pada pekerjaan tersebut, serta meningkatkan kinerja karyawan melalui program pelatihan. Pendekatan Organisasi berfokus pada struktur organisasi, budaya organisasi, menyediakan lingkungan kerja yang memotivasi serta meningkatkan kenyamanan karyawan. 

a. Personnel Psychology Terkait dengan analisa jabatan, merekrut karyawan, menyeleksi karyawan, menentukan tingkatan gaji, training, dan mengevaluasi kinerja karyawan. 

b. Organizational Psychology Terkait dengan isu kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi karyawan, komunikasi dalam organisasi, mengatasi konflik dalam organisasi, perubahan organisasi, dan proses kelompok dalam organisasi. 

c. Human Factors/Ergonomics Terkait dengan design tempat kerja, hubungan manusia dengan mesin, ergonomic, kelelahan fisik serta stress. Psikolog pada bidang ini bekerjasama dengan professional lainnya untuk merancang sebuah tempat kerja yang aman serta efisien. 

Tidak hanya mengatasi konflik atau masalah yang timbul saja, tetapi psikologi industri organisasi juga dapat sebagai acuan dasar dalam hal perekrutan, penyeleksian, evaluasi kinerja dan lain sebagainya.

Sedangkan manurut Aamodt (2010) ia  membagi bidang-bidang utama kajian psikologi industri dan organisasi terdiri dari tiga antara lain: 

a. Personnel Psychology (Psikologi Personal) 

Ahli psikologi industri & organisasi serta profesional di bidang HRD terlibat dalam bidang psikologi personal dan mereka melakukan perkerjaa antara lain: menganalisis pekerjaan (job analysis), merekrut pelamar, menseleksi karyawan, menentukan level gaji, pelatihan karyawan, dan mengevaluasi performa kerja karyawan. 

b. Organizational Psychology 

Ahli psikologi yang terlibat dengan psikologi organisasi fokus terhadap issu kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi karyawan, komunikasi organisasi, manajemen konflik, perubahan organisasi, dan dinamika kelompok dalam organisasi. 

c. Human Factors/Ergonomics

Pada bidang ini, ahli psikologi menitikberatkan perhatian pada desain tempat kerja, interaksi manusia-mesin, ergonomi, serta kelelahan dan stres fisik.

Psikologi industri dan organisasi merupakan cabang termuda dari ilmu psikologi (cabang ke-14) yang mulai berkembang di Amerika, Eropa, dan negara-negara lain pada awal abad 19. Namun demikian, konsep-konsep yang dipelajari dalam ilmu psikologi industri dan organisasi sangat bermanfaat dalam menjawab masalah psikologis di tempat kerja.

Seperti yang disinggung pada kalimat awal diatas, tempat kerja akan menjadi nyaman apabila dilakukan dengan hati yang senang. PIO hadir sebagai solusi dan acuan dasar dalam sebuah teknis pekerjaan. Mulai dari pemberian motivasi kerja, produktivitas karyawan, sistem perekrutan, pelatihan, dan lain-lain.

Dengan mempelajari ilmu psikologi industri organisasi akan semakin memudahkan dalam sebuah pekerjaan karyawan maupun anggota. Tidak hanya mempelajari, tetapi juga menerapkannya.  Ilmu ini akan merubah segala mindset buruk seorang karywan atau anggota organisasi yang awalnya buruk akan berubah menjadi mindset yang sangat baik. Yang terpenting adalah ikhlas dalam bekerja dan mau untuk berusaha dan tidak mudah putus asa. Pasti anda dalam bekerja akan menjadi sumber daya manusia yang unggul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun