Sejarah mencatat kehadiran pandemi yang mengancam yaitu virus corona 19, yang bermula di China. Virus ini menyebar ke berbagai negara sejak awal tahun 2020, menyebabkan terganggunya beberapa sektor kehidupan tak terkecuali ekonomi. Pembatasan sosial dan interaksi antar negara menjadi penyebab utama terganggunya sektor ekonomi. Aktivitas jual beli lebih banyak dilakukan melalui platform E Commerce, kegiatan ekspor impor pun juga dibatasi. Dampaknya, perekonomian dunia menghadapi berbagai tantangan seperti penurunan pendapatan negara dari perdagangan internasional, penurunan investasi asing dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.Â
Seperti yang telah dijelaskan diatas, pandemi covid 19 memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai sektor ekonomi (Ma'some University, 2022). Termasuk di dalamnya adalah investasi, kegiatan ekspor impor, perusahaan multinasional dan kerjasama bilateral maupun multilateral di bidang ekonomi lainnya. Berbekal dari pengetahuan tersebut, penulis memfokuskan pembahasan dalam artikel ini pada Perdagangan Internasional yaitu bagaimana pandemi covid 19 memengaruhi perdagangan internasional dan implikasi apa yang ditimbulkan dari fenomena tersebut.Â
Perdagangan internasional merupakan sebuah bentuk aktivitas perdagangan yang terjadi antara dua negara. Metode perdagangan ini melibatkan aktivitas ekspor dan impor, barter, transaksi lintas batas yang disesuaikan dengan kesepakatan kedua negara. Namun, adanya pandemi corona virus pada awal 2020 di berbagai negara telah menyebabkan terhambatnya aktivitas perdagangan internasional dikarenakan adanya kebijakan lockdown. Kebijakan ini telah memberikan pengaruh yang cukup krusial dalam perdagangan internasional seperti perubahan waktu dan biaya pengiriman. Hal Itu disebabkan karena adanya pembatasan aktivitas sosial, penerapan protokol kesehatan yang ketat dan adanya larangan ekspor impor komoditas tertentu. Akibatnya aktivitas perdagangan internasional menjadi terhambat. Berikut merupakan perbandingan total ekspor Indonesia pada tahun 2018, 2020 dan tahun 2023;
Total Ekspor Indonesia pada tahun 2018
Total Ekspor Indonesia pada tahun 2020
Total Ekspor Indonesia pada tahun 2023
Apabila ketiga data diatas di analisis, kita dapat menemukan perbedaan mencolok pada total ekspor Indonesia dari setiap bulannya. Pada awal tahun 2020, saat pandemi covid 19 masuk dan menyebar di Indonesia total ekspor komoditas baik Migas, Nonmigas, Pertanian, Industri hingga Mining.Â
Apabila meninjau perbandingan total ekspor tahun 2018 dan 2020, dapat disimpulkan bahwa total eskpor pada tiap bulannya memiliki satu kesamaan yaitu fluktuatif. Namun, Total Ekspor komoditas pada tabel mengalami penurunan pada tahun 2020 dari 14,290.09 USD per Desember 2018 menjadi 12. 159.82 USD per April 2020. Artinya, Beberapa komoditas ekspor  mengalami penurunan dari akhir tahun 2018 ke awal tahun 2020 saat Covid 19 baru saja menyebar.Â
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan jumlah ekspor adalah Migas dan Non Migas. Pada Desember  2018, total produk migas yang di ekspor berjumlah 1,018.79 USD lebih besar dibandingkan dengan total produk Migas yang di ekspor pada Januari hingga April 2020 yang tidak menyentuh angka 900 USD. Hal yang sama terjadi pula pada produk Non Migas yang memiliki nilai ekspor sebesar 12,583.12 USD, lebih besar apabila dibandingkan dengan ekspor Non Migas pada tahun 2020 yang sempat turun drastis pada bulan Mei hingga menyentuh angka 9,891.73 USD.Â
3 tahun setelahnya, kasus Covid 19 mulai menurun. Kebijakan Lockdown membuat masyarakat menjadi lebih bebas beraktivitas di luar rumah. Adanya kebijakan ini membawa pengaruh baik bagi Indonesia, nilai ekspornya naik pada tahun 2023 dari nilai ekspor 16,539.56 USD per Desember 2020 menjadi 22,323.84 USD pada awal tahun 2023. Kenaikan nilai ekspor ini menunjukkan adanya kemajuan ekonomi pasca pandemi covid 19 bagi Indonesia. Kemajuan tersebut beriringan dengan kenaikan nilai ekspor produk Migas dan Non Migas yang sebelumnya mengalami penurunan.Â