Mohon tunggu...
Zahrotun Afiah
Zahrotun Afiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontoversi Ekspansi Perdagangan Perusahaan Multinasional

29 Februari 2024   18:12 Diperbarui: 29 Februari 2024   18:12 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan Multnasional merupakan salah satu kajian krusial dalam Ekonomi Politik Internasional. Para akademisi telah mengkaji sistem Perusahaan Multinasional, menganalisis bagaimana interaksi politik antara pihak yang memiliki kekuatan dan yang kurang berdaya mempengaruhi pembentukan, pelaksanaan dan dampak dari sistem WTO. Artinya, dalam hal ini Ekonomi politik internasional menyoroti bagaimana perusahaan multinasional muncul dan memberikan dampak ekonomi terhadap Host Country atau negara yang memiliki perusahaan induk.

Perusahaan multinasional sendiri merupakan perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional atau lintas batas negara. Perusahaan ini menghasilkan dan menjual barang atau jasa di lebih dari satu negara. Contohnya seperti outlet eskrim yang belum lama ini maskotnya sempat viral yaitu Mixue. Ataupun perusahaan lain seperti Unilever, Toyota, Honda, Samsung, Yamaha, MCDonals, KFC dan Starbucks. 

Sebagai perusahaan yang beroperasi di banyak negara, perusahaan tersebut tentunya memiliki dampak ekonomi baik untuk host country atau negara yang memiliki perusahaan induk ataupun negara non perusahaan induk. Salah satu dampak yang dapat kita lihat adalah penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi. 

Dengan adanya Perusahaan Multinasional, masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan di negara -- negara tempat beroperasi akan terbantu sehingga dapat memperbaiki standar hidup dari masyarakat tersebut. Selain itu, Perusahaan multinasional juga sering membawa teknologi baru dan inovasi ke negara non induk. Hal ini tentunya berdampak pada peningkatan produktivitas dan daya saing industri di tingkat lokal.

Meskipun terlihat menguntungkan kedua belah pihak, baik negara induk maupun non induk, peran perusahaan multinasional juga menjadi kontroversi dan berpotensi menimbulkan beberapa masalah. Kehadiran Multinational Corporation dianggap sebagai salah satu penyebab jatuhnya perusahaan lokal yang kurang bisa bersaing. Sebagai contoh, hadirnya McDonald's dengan berbagai menu uniknya, telah berpotensi membuat warteg warteg pinggir jalan atau restoran lokal kehilangan pelanggan. Biasanya hal tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan restoran lokal untuk bersaing dengan McDonald's. Oleh karenanya, restoran lokal mengalami penurunan konsumen.

Disamping hal itu, keberadaan MNC secara tidak disadari juga telah menyebabkan masyarakat negara dengan perusahaan non induk bergantung secara ekonomi. Contohnya Pada awal tahun 2023 diramaikan dengan industri pabrik sepatu Nike Indonesia yang memilih untuk berpindah ke Vietnam dengan alasan upah tenaga kerja Vietnam lebih rendah dibandingkan tenaga kerja Indonesia. Kondisi itu tentunya akan berdampak pada tenaga kerja Indonesia yang akan kehilangan sumber penghasilan apabila wacana pemindahan tersebut benar -- benar terjadi. Secara tidak langsung Perusahaan Multinasional telah membuat sebuah begara yang hanya memiliki perusahaan non induk bergantung secara ekonomi.

Ekspansi perdagangan dari Perusahaan multi nasional di satu sisi memiliki peran yang penting untuk penyerapan tenaga kerja. Akan tetapi, juga menyebabkan interdependensi bagi perusahaan non induk. Oleh karenanya, suatu negara perlu menyadari masalah tersebut dan segera mendukung produk - produk lokal agar dapat bersaing dengan produk asing. Dengan begitu, interdependensi terhadap perusahaan multinasional dapat dikurangi sedikit demi sedikit untuk tidak memakmurkan para pemegang saham. Karena bagaimanapun para pemegang saham adalah pihak yang paling diuntungkan dari adanya Perusahaan Multinasional ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun