1. Fisik:Â Makam kini lebih terawat dan bersih, menciptakan suasana yang layak untuk ziarah dan penghormatan.
2. Spiritual: Acara tahlil dan tabur bunga membawa masyarakat untuk kembali mengenang dan mendoakan para leluhur yang telah berjasa.
3. Edukasi:Â Program ini juga memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk memahami sejarah desa mereka dan menghargai jasa para pendiri desa.
Pernyataan Kepala Desa Sukosari
Dalam sambutannya, Bapak Tariso mengungkapkan rasa terima kasihnya atas inisiatif mahasiswa KKN dan partisipasi masyarakat dalam revitalisasi makam ini. Beliau menyampaikan:
"Revitalisasi makam ini adalah wujud penghormatan kita terhadap para pendiri desa. Selain memperbaiki kondisi fisik makam, yang lebih penting adalah meningkatkan kesadaran kita untuk menjaga dan melestarikan sejarah."
Harapan untuk Generasi Mendatang
Melalui revitalisasi ini, makam Buyut Singorojo dan Buyut Gading Sari kini bukan hanya terawat dengan baik, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan masyarakat Desa Sukosari. Generasi muda diharapkan dapat menjaga dan merawat warisan leluhur ini, serta menjadikannya sebagai sumber inspirasi dan pembelajaran.