Mohon tunggu...
Zaenal Abidin
Zaenal Abidin Mohon Tunggu... Guru - Tulisan tentang dunia pendidikan

Perkenalkan, saya Zaenal Abidin. Profesi sebagai tenaga pengajar untuk mata pelajaran Bahasa Indoneisia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gemarikan: Gerakan Gemar Makan Ikan Anak Indonesia untuk Cerdas

21 November 2020   12:34 Diperbarui: 21 November 2020   12:39 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Laut adalah masa depan bangsa." Pernyataan ini diungkapkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo tentang harapannya akan kemajuan bangsa Indonesia terhadap bidang kelautan dan perikanan. Indonesia merupakan negara maritim yang terbagi atas pulau-pulau dan sebagian wilayahnya merupakan perairan yang cukup luas yang mencapai 6,4 juta km2.

Potensi yang cukup luas terdapat di laut Indonesia berupa sumber daya alam yang melimpah, termasuk di dalamnya terdapat 8.500 spesies ikan khususnya ikan yang dapat dikonsumsi. Oleh sebab itu, seharusnya sektor perikanan memiliki peluang yang cukup besar untuk dapat berkembang. Sebagai anak Indonesia yang tinggal di daerah pesisir, saya mempunyai harapan yang sangat besar untuk membangun serta mengangkat sektor perikanan lebih tinggi yang mampu menyamai bahkan mengalahkan negara-negara lain. Hal inilah yang menambah semangat saya untuk mewujudkan harapan saya.

Kita tentu sudah mengetahui bahwasannya Indonesia sebagai negara dengan cakupan perairan yang cukup luas, dimana di dalamnya terdapat banyak jenis ikan yang baik untuk dikonsumsi dan tentunya dapat memenuhi kebutuhan protein penduduk Indonesia. Namun, kita mengetahui bahwasannya penduduk Indonesia memiliki tingkat konsumsi ikan yang masih dikategorikan rendah. Bahkan di kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih kalah dari Singapura dan Malaysia, apalagi jika dibandingkan dengan Jepang dan Korea. Rendahnya konsumsi ikan perkapita penduduk Indonesia berbanding terbalik dengan wilayahnya yang kaya akan sumber protein nabati ini.

Upaya meningkatkan gizi masyarakat Indonesia serta minat untuk mengkonsumsi ikan terus ditingkatkan, karena  ikan diharapkan menjadi salah satu sumber protein utama dalam pola konsumsi  dan budaya masyarakat Indonesia.  Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) yang digalakkan oleh Kementrian Perikanan dan Kelautan sejak tahun 2004.

Meski sudah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti masih sering diingat karena taglinenya yang khas, "makan ikan bikin pintar." "Ikan itu sangat sehat, dan ingat gak ancaman saya. Tidak makan ikan, saya tenggelamkan. Jadi ayo kita makan ramai-ramai biar pintar," ujar Susi Pudjiastuti dalam siaran pers, Senin pada tanggal 24 Juni 2019.

Benarkan makan ikan bikin pintar?

Omega-3 merupakan nutrisi penting yang memiliki beberapa manfaat positif bagi tumbuh kembang janin, terutama bagi pertumbuhan otak dan mata, serta berkontribusi untuk tingkat kecerdasan yang lebih tinggi. Dr.Tan menyebutkan, ada beberapa jenis ikan yang memiliki kandungan omega-3 tinggi, antara lain:

  1. Kembung, 2,2 miligram omega 3/100 gram
  2. Tuna, 2,1 miligram omega 3/100 gram
  3. Salmon, 1,6 miligram omega 3/100 gram
  4. Tongkol, 1,5 miligram omega 3/100 gram
  5. Teri, 1,4 miligram omega 3/100 gram ikan

Orang yang makan ikan secara teratur juga memiliki lebih banyak materi abu-abu di pusat otak, yang berfungsi mengontrol memori dan emosi, imbuhnya.

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk dapat memakan ikan. Tidak selamanya ikan hanya dibakar, digoreng, dan direbus saja. Mendiversifikasikan atau menganekaragamkan ikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan konsumni ikan. Produk olahan ikan itu seperti naget ikan, bakso ikan, dimsum ikan, ekado ikan dan masih banyak lagi. Kandungan gizi ikan Indonesia sangatlah kaya, bahkan lebih tinggi daripada ikan impor. Yang saya harap dari kegiatan ini, gemarikan yang kita gemari adalah ikan lokal bukan ikan impor.

Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari kompetensi sumber daya manusia yang cerdas. Intelligence quotient (iq) atau biasa dikenal dengan tingkat kecerdasan merupakan faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam hal peningkatannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan gemar mengunsumsi ikan agar kecerdasan otak (iq) dapat bertambah, teritama kepada para pelajar atau siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Jianghong Liu, Jennifer Pinto-Martin dan Alexandra Hanlon dari Sekolah Perawat dan Penn Mengintegrasikan Profesor Pengetahuan Adrian Raine, mengungkapkan tidur yang cukup membuat otak anak berkembang lebih baik. Ini yang menjelaskan ikan bisa membuat IQ anak lebih berkembang.

Penelitian tersebut dilakukan pada sebuah kelompok berusia 541 anak usia 9 sampai 11 tahun di China, 54 persen anak laki-laki dan 46 persen anak perempuan, menyelesaikan kuesioner tentang seberapa sering mereka mengkonsumsi ikan pada bulan lalu, dengan pilihan mulai dari "tidak pernah" sampai setidaknya sekali seminggu. Kelompok itu kemudian di tes IQ-nya.

Tim peneliti menemukan bahwa anak-anak yang melaporkan makan ikan mingguan mencetak 4,8 poin lebih tinggi pada ujian IQ daripada mereka yang mengatakan bahwa mereka "jarang" atau "tidak pernah" mengkonsumsi ikan.

Kemudian, mereka yang jarang makan ikan, skornya 3,3 poin lebih tinggi. Selain itu, peningkatan konsumsi ikan dikaitkan dengan sedikit gangguan tidur, yang menurut para peneliti mengindikasikan kualitas tidur keseluruhan yang lebih baik.

Ikan mengandung nilai gizi tinggi. Kandungan gizi ikan, atara lain:

A. Protein

  1. Asam amino taurin lebih lengkap dari bahan makanan lain. Taurin berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel otak balita.
  2. Lebih tinggi dari protein serealia & kacang-kacangan
  3. Protein mudah dicerna, terutama bagi balita yang sistem pencernaannya belum sesempurna orang dewasa.

B. Mineral

  1. Zinc: membantu kerja enzim dan hormon
  2. Zat besi pada ikan: jauh lebih mudah diserap tubuh dibandingkan sumber lain seperti serealia atau kacang-kacangan. Membantu mencegah terjadinya anemia.
  3. Iodium: mencegah terjadinya penyakit gondok & hambatan pertumbuhan anak,bahkan juga kecerdasannya.
  4. Selenium: membantu metabolisme tubuh dan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas, antioksidan mencegah penyakit degeneratif seperti jantung koroner.

C. Lemak

  1. EPA dan DHA (Omega 3) : meningkatkan pertumbuhan sel otak anak & mata
  2. Asam Lemak Esensial : mempertahankan kesehatan dan menjaga kestabilan kadar kolesterol.

D. Vitamin

  1. Vitamin A : banyak terdapat pada minyak hati ikan untuk kesehatan mata dan kekebalan tubuh anak
  2. Vitamin D : pertumbuhan dan kekuatan tulang
  3. Vitamin B6 : membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia serta kerusakan saraf
  4. Vitamin B12 : pembentukan sel-sel darah merah, membantu metabolisme lemak, dan melindungi jantung serta kerusakan saraf.

Ikan memiliki gizi, mineral, nutrisi dan vitamin sehingga dipercaya memberikan berbagai manfaat kesehatan dari otak hingga jantung bagi yang gemar mengkonsumsinya. Mengkonsumsi ikan secara benar, baik dari segi jenis ikan dan mengolahnya dapat mendatangkan manfaat secara maksimal dalam mencegah beberapa penyakit. Beberapa penyakit yang dapat dihindari jika makan ikan secara teratur, yaitu mencegah atau mengurangi resiko serangan jantung, alzheimer, kanker, dan memperlambat penuaan kulit.

Kandungan gizi ikan sangatlah baik terhadap perkembangan otak dan kecerdasan anak. Mari kita bersama menjadi anak yang cerdas dengan memakan ikan untuk Indonesia Maju.

Penulis artikel: Nathania Hany Nurfillah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun