Bahkan ada sebagian manusia yang sepertinya bisa dijuluki Mr. Tolerance yang kelebihan batas dalam bertoleransi. Memaksakan diri untuk masuk ke hal yang ia pun tidak dituntut untuk melakukannya.
Wahai saudaraku, kalau kamu suka minum teh sedangkan aku suka kopi, cukuplah kami saling menikmati apa yang kami sukai tanpa harus kau tambahkan tehmu ke dalam kopiku sebagai bentuk toleransimu atau sebaliknya. Percayalah, rasanya sudah berbeda.
***
Peserta Pesantren Mukim merasa sangat senang dengan hadirnya kegiatan ini, mereka mengatakan bahwa 3 hari yang mereka lalui sungguh bermanfaat dan memberi perubahan jiwa melalui tambahan ilmu yang telah diberikan oleh para pemateri.
"Kegiatan ini sungguh bermanfaat, yang awalnya saya kurang bersemangat dalam menunaikan kewajiban saya sebagai seorang yang beragama. Alhamdulillah, karena berkumpul dengan teman-teman yang saleh dan mendapat ilmu dari para ustadz, saya mulai menyenangi beribadah kepada Allah. Saya sangat menyarankan kepada saudara-saudara sya diluar sana untuk sering-seringlah untuk menuntut ilmu, jangan sampai kita dilalaikan. Dan saya juga bersyukur akhir tahun saya digunakan untuk hal yang bermanfaat dan jauh dari pemborosan membeli petasan." Kata Ali, salah seorang peserta kegiatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H