Dua Tahun berlalu
Politisi semakin tak tahu diri
Berebut kuasa untuk diri dan golongan sendiri
Cengar-cengir unjuk gigi
Mereka kira paling benar sendiri
Dua Tahun berlalu
Ada pejabat yang giat pekerja
Namun banyak yang ngomong saja
Entah apa mau mereka
Tak punya malu makan uang rakyat biasa
Dua Tahun berlalu
Dendam masih saja ada
Padahal pemilu telah berlalu tahun kedua
Bukankan Kalah itu hal biasa
Mengapa dendam masih menyesak dalam dada
Dua Tahun berlalu
Bisanya koar-koar di media
Tak mau koreksi diri
Sukanya mencaci,
mengkritik, menuduh dan cari sensasi
Dua Tahun berlalu
Ada saja orang yang bicara
Landasannya dendam membara
Kebencian yang tak terkira
Tegas dibilang cari muka.
Ndak tegas dibilang ndak bisa apa-apa.
Terjun ke masyarakat,
Turun ke lapangan meninjau langsung pekerjaan
dibilang cari sensasi dan pencitraan.
Di kantor saja tunggu laporan dibilang ndak kerja.
Maju kena, mundur kena.
Ke samping kanan kena, ke samping kiri kena
Lha terus apa maunya?
 Dua Tahun berlalu
Ternyata berjalannya masa
Tak bisa menghilangkan rasa
Sakit hati karena lomba
Dan kebencian, dendam dalam dada
Dua Tahun berlalu
Semoga para pemimpin semakin sadar diri
Bahwa jabatannnya adalah amanah yang harus dijaga sepenuh hati
Pertanggungjawaban di akhirat nanti
Bukan sarana memperkaya diri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI