****
Muru'ah, kata Bahasa Arab yang sering terngiang di telingaku. Harga diri, nama baik dan kehormatan, kira-kira seperti itu maknanya. Bagiku setiap manusia punya harga diri dan kehormatan. Setiap orang wajib menjaga nama baiknya. Tidak hanya aku, yang ditakdirkan sebagai anak seorang ulama. Bukan hanya untukku, untuk putra Kiai saja. Bagi semua orang, siapapun dia. Berkewajiban menjaga harga diri, kehormatan, dan nama baik dirinya dan keluarga. Bahkan lebih luas lagi, lingkungan, masyarakat, bangsa, dan negaranya.
Muru'ah menurutku berasal dari akar kata yang sama dengan mar'un, mar'atun, mir'atun. Manusia laki-laki, seseorang perempuan, cermin. Setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan wajib menjaga harga diri, kehormatan, dan nama baiknya. Merawat dan menyuburkan sifat hakiki kemanusiaannya. Bercermin diri, koreksi diri, refleksi diri sendiri, kritik diri sendiri sebelum mengkritisi orang lain. Iso rumongso, ora rumongso iso.
Tidak hanya Kiai dan keluarganya yang harus menjaga itu semua. Setiap orang, semua manusia harus menjaganya. Bersikap layaknya manusia kepada sesama manusia. Memanusiakan manusia. (*)
#Kang guru belajar Nyufi
25 Maret 2019