* Menjalankan demokrasi: Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mengajarkan kita untuk menjalankan demokrasi secara baik.
Pancasila tidak hanya sekedar teks, tetapi merupakan jiwa bangsa Indonesia. Relevansi Pancasila dalam berbagai konteks membuktikan bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sangat penting untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kita dapat membangun Indonesia yang lebih baik.
 Interpretasi yang beragam: Pancasila seringkali menjadi objek interpretasi yang beragam, baik oleh kelompok politik, agama, maupun masyarakat sipil.
Tantangan Pancasila:
 * Globalisasi dan modernisasi: Arus globalisasi dan modernisasi membawa nilai-nilai baru yang dapat menggeser nilai-nilai Pancasila.
Globalisasi dan modernisasi adalah dua proses yang saling terkait erat. Globalisasi merujuk pada meningkatnya interkoneksi dan ketergantungan antar negara dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, dan budaya. Sementara itu, modernisasi mengacu pada proses perubahan sosial yang ditandai dengan industrialisasi, urbanisasi, dan penggunaan teknologi.
Dampak Globalisasi dan Modernisasi terhadap Pancasila:
 * Tantangan terhadap nilai-nilai: Arus globalisasi membawa masuk berbagai budaya asing yang dapat menggeser nilai-nilai Pancasila. Misalnya, individualisme yang berlebihan dapat mengikis nilai gotong royong.
 * Perkembangan teknologi: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mempermudah penyebaran informasi, termasuk informasi yang tidak akurat atau bahkan hoaks. Hal ini dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
 * Konsumerisme: Gaya hidup konsumerisme yang marak dapat menggeser perhatian masyarakat dari nilai-nilai spiritualitas dan gotong royong.
 * Radikalisme: Globalisasi juga dapat menjadi sarana penyebaran ideologi radikal yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.