Mohon tunggu...
Zaenab
Zaenab Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka musik

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari Pilihan

Inovasi Pengolahan Sampah, KKN UIN Pekalongan Gelar Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

26 Oktober 2022   02:10 Diperbarui: 26 Oktober 2022   06:42 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesamiran, 02 Oktober 2022. Sampah menjadi masalah di berbagai daerah. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menumpuk dan dapat menyebabkan banjir serta sumber penyakit. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah di selokan, pekarangan, dan lainnya. Sebenarnya, banyak sekali peluang kita untuk mengolah sampah. 

Mahasiswa KKN UIN Gusdur Pekalongan kelompok 87 Desa Kesamiran Kecamatan Tarub, Tegal mempunyai inovasi untuk mengadakan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Peluang ini diambil karena di Desa Kesamiran sampah organik hanya dibuang begitu saja tanpa dilakukan pengolahan. 

Sampah organik merupakan sampah yang mudah dan cepat terurai secara alami serta mudah busuk. Sampah organik bisa digunakan sebagai pakan ternak, namun untuk meningkatkan manfaat dan nilai jualnya sampah organik bisa diolah menjadi Pupuk Kompos. 

Pupuk Kompos memiliki manfaat menyuburkan tanah dan meningkatkan unsur hara di dalam tanah. Penggunaan Pupuk Kompos mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya bagi tanah jika digunakan secara terus menerus.

Dokpri
Dokpri
Desa Kesamiran memiliki mayoritas pencahariaan masyarakat petani jagung, padi, dan kacang ijo sehingga dengan adanya  pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos sangat bermanfaat untuk tanaman tersebut. Pembuatan pupuk kompos menggunakan EM4 yang berisi mikroorganisme baik dan diperbanyak menggunakan air dan tetes tebu/air gula.

1 liter EM4 dapat digunakan untuk 1 ton Sampah Organik. Campuran tersebut di campur dengan sampah-sampah organik kemudian dibiarkan selama 1 minggu-1 bulan untuk bisa digunakan. Selama proses fermentasi selama 3 hari pertama pupuk diaduk supaya merata. 

Masyarakat Dusun Klebakan sangat antusias dalam pelatihan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos, selain bisa digunakan sendiri juga bisa menjadi peluang bisnis penjualan pupuk kompos. Kegiatan pelatihan ini menggandeng Karang Taruna Desa Kesamiran untuk ikut berperan aktif menciptakan kegiatan yang bernilai jual dan pemberdayaan untuk kemasyarakatan. (MY/KKN87)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun