Mohon tunggu...
Jejen Zaelani Saputra
Jejen Zaelani Saputra Mohon Tunggu... -

SALAM SEJAHTERA DARIKU Namaku: Jejen Zaelani. Alamat: Lembur Gede, Desa Ci sangkal, Ci hurip, Garut. saya seorang pelajar. alamat web blog: http://jejenzaelanihissabcisangkal.blogs: http://purwadaksijatidiri.blogspot.com http://tigapemudaanakdesa.blogspot.com http://desacisangkaljejen.blogspot.com aku bersujud menghambakan diri pada allh bukan krna ingin surga atau takut sama neraka, tapi kuhanya ingin ridho darinya.. wassalam.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kaum yang Diperkosa Sistem Murahan

29 September 2010   11:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:52 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kita BEBAS berhak berkreasi asal hati-hati jangan sampai mengklarifikasi apalagi memutilasi pihak lain. kalo berbicara kebebasan tentunya kita harus lihat dampak dan efek dari pembebasan tersebut, justru kalimat bebas akan menyanjung suatu kaum yang lebih mengutamakan nafsu dan prilaku glamorenya akan semakin bebas tanpa batas! bebas tanpa batas ialah hidup binatang yang tidak punya aturan yang cuma perpikiran minum,makan,tidur dan kawin saja, tentunya sebagai manusia kita gak mau disamakan dengan binatang sebab kehidupan manusia mempunyai aturan {Aturan GAwe Manusia}..

tapi untuk sebagian golongan ada pemikiran suatu sistem yang secara tidak langsung membebaskan prinsip dan keyakinan sehingga dampak dari sistem tersebut it melahirkan bebasnya dan maraknya permaksiatan seolah-olah bebas tiada hukum yang tentunya akan menuai kehancuran.. toleransi kesetiap indipidu memangan benar dan tidak ada yang menyalahkan tetapi dengan memutar balikan fakta dan mengambing hitamkan pihak lain semakin jelas bahwa sistem itu berdampak negativ walau sampulnya vositif. lihat saja para yahudi yg sensitif, orang berdakwah di klarifikasi dan di vonis memaksakan prisip pribadi terhadap prinsip lain, justru yg patut di juluki si pemaksa tiada lain dan tiada bukan ialah yahudi yg memaksakan menginstall sistem yg bersampul manis akan tetapi isinya pahit. kesimpulannya kebebasan itu bukanya mempersatukan suatu golongan tapi malah mengacau dan memecah belah suatu golongan melahirkan kerusakan dan kehancuran suatu golongan

bagaikan hancurnya dan berantakannya artikel yg satu inicinta satu malam buat memorryku melayang
benar-benar satu artikel yg menjijikan dan bikin gerah para pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun