Siapapun anda, tentulah mengerti perasaan saya. Saya rakyat biasa. Dan sebentar lagi sarjana. Uang saya mungkin akan habis setelah melepaskan toga dikepala saya. Lihatlah, bagaimana Negara ini mendidik saya, penuh luka. Dan bukan melukai fisik, tapi meneorehkan luka dalam pada batin saya. Saya tumbuh dengan luka yang menganga. Jadi didalam hati ini, cuma tersisa kata balas dendam.
Saya mengaku bebahasa satu, berbahasa kasar pada anda yang sudah terlalu kasar pada mulut-mulut yang mencari makan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!