Mohon tunggu...
ZADOK KIPKA
ZADOK KIPKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU PEMERINTAHAN ABDI NEGARA STIPAN

ZADOK KIPKA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU PEMERINTAHAN ABDI NEGARA STIPAN PRODI ILMU PEMERINTAHAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eksistensi Makanan Lokal

1 Juni 2023   14:14 Diperbarui: 1 Juni 2023   14:19 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencintai makanan lokal merupakana hal yang wajib dilakukan oleh masyarakat setempat pada umumnya, sebab makanan lokal itu bebas dari pupuk kimia dan pestisida yang membunuh hama, selain itu makanan lokal mengandung gizi yang tinggi layak dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya.

Makanan lokal merupakan makanan yang sudah dibudidayakan oleh para pendahulu dengan cara berkebun. Budaya bekebun juga sudah dilakukan para pendahulu dan diwariskan sampai dengan saat ini, budaya berkebun menjadi tradisi yang diharapkan terus eksis dari generasi ke generasi. Budaya berkebun ini menjadi warisan yang perlu dilestarikan.

Makanan lokal sudah terbukti orang tua zaman dulu, dimana mereka secara kontinnyu mengkonsumsi makan lokal dengan proses tradisional yaitu bakar dan rebus dan makan. Dengan cara ini membuat mereka menjadi sehat, kuat dan bebas dari penyakit. Dan usia mereka lebih lama.

Makanan Lokal Jika di budidayakan atau dikembangkan tidak memakan biaya yang besar, hanya dengan membuat kebun dan ditanam sangat praktis. Mengembangakan makanan lokal tidak memerluhkan peralatan yang cangi dan modern. 

Mengembangakan tanaman makanan lokal  menggunakan dengan cara teradisional daerah tersebut seperti, membuat kebun, cara tanam makanan kas daerah, dan lainnya. Untuk mengkonsumsi makanan lokal mengandung gizi yang tinggi untuk dikonsumsi oleh semua usia.

Mengkonsumsi makanan impor dalam kemasan dan menggunakan bahan pengawet justru beresiko terhadap kesehatan. Salah satu penyakit berbahya yakni kanker, itu juga salah satunya disebabkan oleh mengkonsumsi makan makanan yang di produksi yang ada bahan kimianya. Mengkonsumsi makanan lokal sangat baik untuk kesehatan tubuh dan daya tahan tubuh.

Untuk mendapatkan makanan lokal dengan cara berkebun, dan berkebun juga dibiasakan oleh setiap generasi. Sebab dengan berkebun maka hasil makanan lokal bisa diproduksi atau bisa didaptkan. Ketersedian  pangan makana lokal juga, bisa didapatkan dengan cara berkebun.

Jenis makanan Lokal

Jenis makanan lokal yang mengandung gizi tinggi adalah sebagai berikut:

  • Ubi
  • Keladi
  • Petatas
  • Sayuran
  • Labu
  • Jagung
  • Kasbi
  • Sagu
  • Kacang
  • Kedelai
  • Pisang dan lainnya

Jenis Makanan lokal ini meruakan tidak memerluhkan pupuk dan pestisida kalau di daerah-daerah pingkiran kota. Makanan lokal ini, mengandung gizi yang baik bagi kesehatan tubuh.

Makanan Lokal lebih sehat dari pada makanan impor yang sudah di awetkan dengan pengawet makanan yang bertahun-tahun ada dalam toko atau di simpan di tempat yang dikhususkan penyimpanan makanan yang diproduksi dan dikemas dari pabrik produksi makanan. Dibangdingkan dengan makanan lokal, makanan lokal mutunya lebih tinggi dari makanan dalam kemasan yang di awetkan.

Kita harus banga dengan makanan lokal, kemudian perlu dikembangkan makanan lokal sebagai sumber makanan yang sehat dan asli. Makanan lokal murah meriah namun lebih sehat dan bergizi tinggi, oleh karena itu setiap generasi perlu dibududayakan makanan lokal yang ada di setiap daerah masing-masing.

Melestarikan makanan lokal haruslah menjadi satu keharusan untuk dilakukan. Budaya berkebun perlu di tingkatkan siapa saja, agar makanan lokal tetap lestari terus berkembang dan terus dibudidayakan. Ikuti arus globalisasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun