Budaya merupakan suatu gaya hidup yang berkembang dalam suatu kelompok atau masyarakat dan diwariskan secara turun-temurun untuk generasi berikutnya. Budaya menjadi sebuah kebiasaan yang sudah ada sejak dahulu. Setiap masyarakat dari suatu daerah pasti memiliki budaya, demikian juga para individu yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam kaitan budaya, baik anak-anak, remaja hingga orang dewasa menilai bahwa ia memiliki peranan dalam pelestarian budaya daerahnya sendiri.
Dengan begitu pelajar dan mahasiswa juga memiliki peran penting dalam perkembangan budaya daerahnya sendiri. Khususnya Alemsom  yang memiliki beragam budaya dan kebiasaan yang memiliki nilai menurut tradisi kehidupan masyarakat setempat. Saat ini budaya dan kebiasaan bekerja masyarakat  Alemsom terpengaruh dengan budaya luar.  Akhirnya Budaya sendiri ini sudah tidak lagi melestarikan dan cara bekerja mencari nafkahpun. Karena itu pelajar dan mahasiswa Alemsom mempunyai peran penting dalam melestarikan budayanya sendiri.
Kebudayaan dan pelajar mahasiswa tidak dapat dipisahkan. Pelajar dan mahasiswa merupakan pewaris generasi yang seharusnya memiliki visi, misi, cita-cita dan tujuan yang positif karena pusat contoh dan perhatian bagi orang lain khususnya sekitar masyarakat setempat. Pelajar dan mahasiswa harus dapat mempertahankan tradisi dan kearifan lokal yang telah diwariskan sejak dulu sebagai identitas daerah, sehingga budaya yang ada akan terus tetap terjaga kelestariannya.
Kesadaran masyarakat dalam mempertahankan, dan melestarikan budaya lokal sekarang ini masih sangat minim masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis, asik, dan sesuai perkembangan zaman. Oleh karena itu Sebagai pelajar dan mahasiswa Alemsom harus tahu bagaimana caranya agar kearifan budaya lokal terus tetap bertahan sejalan dengan arusnya globalisasi.
Pelestarian budaya adalah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya, nilai kearifan lokal, nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes, dan selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang. Menjaga dan melestarikan budaya daerah dapat dilakukan dengan berbagai Cara, yaitu dengan:
1. Pengalaman budaya
Pengalaman budaya merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke dalam pengalaman kultural. Contohnya, jika kebudayaan itu bentuk tarian tradisional, maka pelajar dan mahasiswa maupun masyarakat lainnya dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut dan dapat dipentaskan setiap tahun dalam acara-acara tertentu atau diadakannya festival-festival besar. Atau dengan cara lain di tingkat sekolah sebagai ekstrakurikuler tingkat mahasiswa dijadikan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan dalam organisasi bisa dapat dijadikan salah satu program dari minat dan bakat untuk terus berlatih dan membuat alat budaya daerah.
2. Pengetahuan BudayaÂ
Pengetahuan budaya merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan Cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kan ke dalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan budaya itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah. Dengan demikian para pelajar dan mahasiswa dapat memperkaya pengetahuannya tentang kebudayaan daerahnya sendiri.
3. Memiliki Rasa Cinta Pada Daerah Sendiri
Generasi  Alemsom Khususnya pelajar dan mahasiswa harus mempunyai rasa kebanggaan dan bisa menampilkan budaya darah di setiap momen, salah satu cara untuk menjadikan budaya terasa unik untuk di pelajari dan diterapkan, tentu melakukan dengan bangga orang yang melihatnya pun ikut tertarik dan mencintainya.
Mengajarkan Budaya Kepada Generasi Berikutnya
Jika kita pelajar dan mahasiswa sudah memahami budaya sendiri, kita dapat mengajarkan budaya sendiri kepada generasi berikutnya. Contohnya mengajarkan beberapa kosa kata dalam bahasa daerah, mengajarkan tarian tradisional, membuat alat-alat budaya dan lainnya. Dalam mengaplikasikan, peran pelajar dan mahasiswa dalam mempertahankan eksistensi kebudayaan daerah sebagai identitas dari suatu daerah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Agen of Change (agen perubahan)
Yaitu dengan Cara memfilter kebudayaan asing yang masuk ke dalam masyarakat di daerah. Kedua, melakukan sosialisasi Akan pentingnya menjaga perkembangan kebudayaan merupakan harta bagi daerah. Yang memiliki budaya peranan ini tentunya tidak Akan berhasil tanpa kesadaran pelajar dan mahasiswa dari daerah tersebut pada umumnya.
Kekuatan Moral
Pelajar dan mahasiswa dituntut untuk menjadi insan yang berkualitas dan teladan bagi masyarakat. Pelajar dan mahasiswa yang berkualitas adalah pelajar dan mahasiswa yang melengkapi dirinya dengan kematangan intelektual, kematangan emosional, kesantunan dalam berperilaku.
Pelajar Dan Mahasiswa Sebagai Aset DaerahÂ
Pelajar dan mahasiswa sebagai aset daerah dan penerus daerah sendiri, oleh karena itu melalui pendidikan diharapkan mengantisipasi masa depan yang senantiasa berubah terkait dengan budaya. Kesadaran ini memiliki pola pikir, pola sikap, pola berperilaku, Sebagai pola tindak cinta kepada daerahnya sendiri pelajar dan mahasiswa rasa memiliki peran yang harus dilakukan untuk melestarikan budaya sebagai warisan leluhur.
Dengan demikian peran pelajar dan mahasiswa dalam perkembangan budaya daerah sebagai identitas daerah yaitu agar pelajar dan mahasiswa bukan hanya untuk menjadi pelajar dan mahasiswa yang berjuang untuk memperbaiki kehidupannya sendiri, tetapi mampu menjadi pelajar dan mahasiswa yang berjuang berlandaskan kepentingan daerahnya sendiri juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H