Mohon tunggu...
ZADOK KIPKA
ZADOK KIPKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU PEMERINTAHAN ABDI NEGARA STIPAN

ZADOK KIPKA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU PEMERINTAHAN ABDI NEGARA STIPAN PRODI ILMU PEMERINTAHAN

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pembangunan Nasional Bertitik pada Pedesaan

10 Juni 2022   22:12 Diperbarui: 10 Juni 2022   22:15 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Distrik Alemsom Desa Sumtamon, Kabupaten Pegunugan Bintang, Papua

Kebanyakan mereka berpikir bahwa strategi lebih penting daripada orang-orangnya. Para agen perubahan ini lebih mementingkan untuk mengesahkan kemampuan presentasi untuk menyampaikan kesan pesan strategi. Upaya perubahan sering gagal bukan karena strategi yang buruk namun karena tidak banyak terlibat dalam mengembangkan strategi itu sendiri. Tidak jarang mereka juga menunjukkan kesombongan telah mengerti segala hal dibanding warga desa lainnya. Hal ini Akan mengakibatkan keengganan masyarakat dan pemuda-pemudi lain untuk ikut andil merealisasikan apa yang menjadi niat agen perubahan itu sendiri.

  1. Cuma Pandai Berkomentar 

   Kebanyakan orang yang ingin menjadi agen perubahan lebih mengutamakan kata-kata ketimbang perilaku yang dilakukan oleh dahulu. Mereka lebih sibuk untuk mempromosikan apa yang ada di dalam kepala mereka ketimbang mencobanya terlebih dahulu lewat perilakunya sendiri. Kita harus sadar bahwa perilaku kita persuasif daripada apa yang kita katakan.

  1. Terlalu Formal 

         Dalam melakukan suatu kegiatan ke arah perubahan, dinamis adalah kunci kita mengajak kawan-kawan untuk melanjutkan gerakan perubahan ini mengingat banyaknya kepala dengan idealisme masing-masing yang sedang kita ajak.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun