Dia juga menyoroti perlunya melibatkan semua unsur masyarakat dalam pengambilan keputusan dan memberikan layanan hukum gratis melalui hotline.
Secara keseluruhan, debat ini memberikan gambaran tentang pandangan calon presiden terkait HAM, pelayanan publik, dan penanganan disinformasi.Â
Sementara Anies menekankan penegakan hukum dan pembangunan ekonomi di Papua, Prabowo fokus pada distribusi pupuk yang merata. Ganjar menyoroti peran pendidikan dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.Â
Debat ini memperlihatkan perbedaan pendekatan mereka dalam menanggapi isu-isu krusial di Indonesia.
Perspektif Pendidikan dari Debat Capres tentang HAM
Dalam debat Capres terkait Hak Asasi Manusia (HAM), Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo menyampaikan pandangan mereka.Â
Meskipun tidak secara eksplisit berkaitan dengan pendidikan, elemen-elemen debat ini memberikan gambaran tentang bagaimana calon presiden melihat peran pendidikan dalam konteks HAM.
Pendidikan dan Kesadaran HAM:
Anies Baswedan menyoroti masalah HAM di Papua dan campur tangan asing. Dalam konteks pendidikan, pemahaman HAM dan konflik di Papua dapat menjadi bagian penting dari kurikulum nasional.Â
Sekolah-sekolah dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran tentang hak asasi manusia, memastikan generasi muda memahami kerumitan masalah tersebut.
Pendidikan Inklusif:
Prabowo Subianto membahas distribusi pupuk dan kesulitan petani. Pendekatan ini bisa merangsang diskusi tentang pendidikan inklusif di sektor pertanian.Â
Pendidikan harus mempersiapkan petani dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengatasi tantangan distribusi pupuk, menciptakan generasi petani yang mandiri dan berdaya saing.
Pendidikan dan Partisipasi Masyarakat:
Ganjar Pranowo menekankan pentingnya dialog, partisipasi, dan penanganan disinformasi. Pendidikan yang melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dapat membangun pemahaman bersama dan mengurangi konflik.Â