Mohon tunggu...
zadian arigi maulidhika
zadian arigi maulidhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hai semuanya selamat datang terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi di Masyarakat pada Era Disinformasi & Hoax serta Dampaknya pada Kepercayaan Masyarakat

6 Juli 2023   01:39 Diperbarui: 6 Juli 2023   01:41 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia adalah makhluk sosial artinya manusia saling membutuhkan adanya interaksi atau kontak dengan manusia lain nya baik secara online maupun offline dalam menjalani kehidupan. Penyebaran informasi pada media online sangat mudah dilakukan, karena tidak ada aturan yang mengekang dalam penulisan sebuah informasi pada media online.

Perilaku suatu masyarakat, orang per orang, sangat dipengaruhi oleh teman, lingkungan sekolah/kampus, lingkungan kerja dan lainnya. Namun ada hal lain yang menyangkut hasil karya manusia yang berupa teknologi yang saat ini hadir di tengah-tengah manusia di dunia, tidak terkecuali di Indonesia.

Teknologi komunikasi dalam bentuk Hand Phone (HP) atau mobile phone telah banyak mempengaruhi pola perilaku masyarakat Indonesia. Pola komunikasi, cara komunikasi dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu komunitas atau masyarakat umum telah berbeda dibanding sebelum kehadiran media massa ini. Komunikasi antara orang semakin intensif, karena mereka bisa saling menjangkau satu sama lain dengan sangat mudah.

Oleh karena itu penyaringan informasi pada media online tidak dapat dilakukan, semua orang yang memiliki akses ke dalam media online dapat melakukan penyebaran informasi tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu, dan dapat dikatakan penyebaran informasi ini dilakukan dengan cara anonymous atau sumber yang tidak jelas faktanya. Yang membuat disinformasi pada masyarakat sehingga masyarakat menjadi susah percaya kepada informasi yang ada di media masa.

Sehingga masyarakat menjadi bingung dengan informasi yang ada di media masa apakah informasi yang di baca/di dapatkan itu sudah benar atau ternyata hoax. Timbul lah rasa curiga di antara masyarakat sehingga bisa menimbulkan terjadinya permasalahan sosial yang baru.

PENGERTIAN DISINFORMASI

Menurut Wardle dan Derakhshan Dis-information adalah informasi yang palsu yang sengaja dibuat untuk merugikan seseorang, kelompok social masyarakat, organisasi atau bahkan suatu negara. Disinformation ini mengandung dua unsur sekaligus yaitu false dan harmful. Dis-information ini merupakan irisan dari status false dan harmful.

PENGERTIAN HOAX

Hoax adalah hasil dari kekacuan informasi yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. Sebuah trik di mana seseorang mengatakan kebohongan kepada orang lain. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks adalah berita bohong. Dalam sejarahnya istilah hoax sudah dikenal sebagai hocus sebutan pendek dari hocus pocus.

Masalah negative yang terjadi di masyarakat akibat disinformation dan hoax adalah hubungan pertemanan dan hubungan masyarakat bisa hancur. Demikian juga, efek negatif yang terus berlanjut dari penyebaran hoax ini bisa mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara bahkan bisa merusak persatuan dan kesatuan Indonesia.

MENYIKAPI HOAX DAN DISINFORMASI

Langkah yang harus dilakukan adalah mengecek kebenaran berita tersebut, apakah sesuai dengan fakta atau berita bohong, atau bahkan fitnah semata. Hal ini perlu dilakukan, karena: pertama secara sosial budaya dan keagaaman, kita harus menyampaikan sesuatu yang baik dan benar. Kedua, dari sisi hukum, dengan mengacu pada UU ITE, ada konsekuensi hukum yang harus dihadapi. Ketiga, ekses negatif yang bisa muncul dengan adanya hoax, dan kita ikut bertanggung jawab (dengan konsekuensi hukum yang ada) karena kita ikut menyebarkannya. Oleh karena itu, setelah mengetahui berita tersebut adalah hoax, kita harus menghentikannya/tidak menyebarkannya lebih lanjut.

  Adapun beberapa contoh untuk menykapi berita hoax:

1. Pastikan Sumber Beritanya Harus Valid

Berita hoax sering sekali muncul dari sumber yang tidak jelas atau tidak terpercaya. Seperti yang kita ketahui bahwa berita yang terpercaya umumnya ada di media yang sudah resmi. Maka dipastikan agar sumber berita yang kita baca juga dari sumber yang jelas.

Meskipun bukan media tingkatan nasional, namun sumbernya adalah sumber berita yang memang resmi dan diakui oleh negara. Sehingga akan menutup kemungkinan untuk penyebaran yang salah tersebut.

2. Cek Kebenaran Beritanya

Saat ini mudah sekali untuk mengecek kebenaran dari suatu berita yang tersebar. Kita bisa saja menggunakan internet untuk mencari tahu apakah berita itu benar atau salah. Salah satu caranya adalah dengan mengecek di Google.

Kita dengan bebas bisa mencari di google tentang berita yang sedang tersebar apakah berita benar atau salah. Misalnya berita gempa, langsung saja kita cari di google apakah ada badan terpercaya yang membahas tentang ini atau tidak. Dengan pengecekan ini, maka kita akan semakin mendekati kebenaran dari suatu berita.

3. Jangan Buru-buru Menyebarkan

Berita hoax yang sudah kita sebarkan akan semakin besar kemungkinan untuk kembali membohongi orang lain. Sehingga kita justru menjadi bagian dari penyabaran berita hoax tersebut. Maka cara untuk menyikapi berita hoax salah satunya adalah dengan meredam diri untuk tidak segera menyebarkan berita tersebut.

Perlu diketahui bahwa penyebaran hoax dan disinformasi di masyarakat benar bernar sangat merugikan bagi komunikasi terhadap sosial di lingkungan masyarakat

Demikian lah artikel yang dapat saya tulis,kurang lebih nya mohon maaf jika ada salah dalam penuisan. Semoga bermanfaat! Terima kasih.

Nama penyusun               : zaidan arigi maulidhika (20200110400031)

Dosen pengampu            : siska yuningsih, M.I.Kom

Tugas uas sosiologi komunikasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun