Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu cara bagaimana agar dapat mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber yang ada agar lebih efisien dan efektif. Perencanaan dan pembangunan wilayah terus mengalami perkembangan terus menerus dari zaman ke zaman. Hal tersebut disebabkan karena makin meningkatnya kebutuhan manusia, kemudian adanya potensi serta timbulnya permasalahan baru dari waktu ke waktu.
Rencana tata ruang merupakan sebuah pedoman/arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah yang dijadikan acuan untuk perencanaan kedepannya. Rencana tata ruang sendiri dibagi menjadi dua yaitu rencana umum dan rencana rinci tata ruang, yang mana yang termasuk dalam rencana rinci tata ruang yaitu salah satunya Rencana Detail Tata Ruang yang mana menjadi rencana terperinci yang dilengkapi dengan peraturan zonasi.
Program penyusunan RDTR Kecamatan Wiradesa dilaksanakan di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Kegiatan penyusunan RDTR Kecamatan Wiradesa merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember. Pemilihan lokasi didasarkan oleh penempatan dari Kementrian ATR/BPN.
Dalam pelaksanaan penyusunan RDTR mahasiswa melakukan pemetaan pada kondisi fisik wilayah kecamatan kabupaten pekalongan. Selain pemetaan kondisi fisik mahasiswa juga melakukan pemetaan guna lahan yang ada dikecamatan wiradesa, yang mana dari hasil tersebut ditemukan bahwa mayoritas wilayah kecamatan wiradesa memiliki lahan permukiman dan tanaman pangan yang lebih dominan dibanding yang lainnya.
Dalam pengerjaan penyusunan dokumen RDTR, dilakukan diskusi dengan format FGD (Focus Group Discussion) sebagai metode pengumpulan data Bersama dengan anggota kelompok dan mentor pembimbing dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Diskusi ini dilakukan dengan pembahasan mengenai progress dari pengerjaan mahasiswa dan berdiskusi mengenai hal-hal yang ingin direncanakan berdasarkan data yang dikumpulkan dari berbagai instansi, kantor desa, serta wawancara masyarakat.
Selain itu, untuk mendukung penyusunan dokumen RDTR Kecamatan Wiradesa tim penyusun melakukan survei ke setiap kantor desa yang ada di Kecamatan Wiradesa yang mana hal ini juga menjadi arahan dari DPU TARU guna mendapatkan data terbaru terkait kondisi eksisting di desa yang ada di Kecamatan Wiradesa. Pada saat melakukan survei ke desa-desa yang ada, didapatkan bahwa masih cukup banyak kantor desa yang belum memperbarui database desa yang mana hal ini menjadi bagian terpenting agar pemerintah dapat memonitor perkembangan sebuah desa mulai dari penduduknya hingga kondisi dari desa itu sendiri. Dalam pelaksanaan ini mahasiswa bukan hanya melibatkan perangkat desa saja namun seluruh elemen masyarakat agar dapat mengetahui apa saja potensi dan masalah yang ada di wilayah mereka.
Selain melakukan survei ke kantor desa, mahasiswa juga melakukan beberapa wawancara dengan masyarakat yang temui untuk menanyakan terkait potensi dan masalah yang ada di Kecamatan Wiradesa. Dari hasil wawancara ternyata potensi yang berada di Kecamatan Wiradesa yang mana salah satunya masyarakat di Kecamatan ini cukup banyak yang menjadi pengrajin batik karena didukung oleh beberapa sentra batik seperti terdapat IBC (International Batic Centre) dan Pasar Batik Pantura dan didukung aksesibilitas yang baik yaitu jalan pantura. Sedangkan masalah utama yang terjadi di Kecamatan Wiradesa yaitu beberapa desa masih sering terendam banjir rob karena lokasinya yang begitu dekat dengan pantai yang ada di utara pulau jawa. Dengan adanya data yang dihimpun dari wawancara masyarakat diharapkan dapat dituangkan kedalam Rencana Detail Tata Ruang sehingga dapat ditemukan solusi dan cara penanganan untuk masalah yang ada dan dapat meningkatkan segala potensi yang ada.
Pada pelaksanaan program ini mahasiswa juga ikut serta pada dikegiatan yang dilaksanakan oleh DPU TARU Kabupaten Pekalongan yaitu melakukan sosialisasi penataan ruang kepada masyarakat di Kecamatan Karangdadap dan Kecamaan Wonokerto. Kegiatan ini dilakukan dengan mengundang pihak dari masing-masing desa kecamatan terkait kemudian pihak DPU TARU melakukan pemaparan materi terkait penataan ruang, setelah pemaparan dilakukan sesi tanya jawab dengan sasaran bagi masyarakat yang memiliki ketidakpahaman ataupun keresahan untuk bertanya agar dapat diberikan solusi atau jawaban oleh pihak DPU TARU. Bukan hanya pemaparan materi dan sesi tanya jawab saja namun kami juga menerangkan terkait salah satu inovasi dari Kabupaten Pekalongan terkait website AISITARU (Aplikasi Sistem Informasi Tata Ruang) yang mana aplikasi ini dapat memudahkan masyarakat dalam kegiatan terkait penataan ruang serta masyarakat dapat mengakses ini dengan bebas untuk melihat jenis peruntukan lahan yang ada di Kabupaten Pekalongan serta kegiatan apa saja yang dibolehkan dan tidak. Kegiatan sosialisasi ini akan memiliki dampak yang sangat baik karena jika masyarakat paham akan penataan ruang dan sadar akan hal tersebut, maka akan tercipta ruang yang harmonis dan tertata dengan baik yang mana ini juga akan berdampak baik bagi masyarakat dari aspek sosial, lingkungan dan ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H