Industri Pengolahan merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah sebuah barang dasar (bahan baku) secara mekanis, kimia, maupun dengan tangan sehingga bahan tersebut menjadi barang jadi atau setengah jadi. Dalam pengembangan sebuah industri pengolahan pasti dibutuhkan lokasi. Dalam penentuan lokasi terdapat beberapa teori lokasi dari para ahli.
Menurut Tarigan (2006), Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidi tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap ekonomi maupun sosial.
Indonesia memiliki beragam komoditas pertanian yang strategis, salah satunya adalah bawang merah. Usaha tani bawang merah ini menjadi salah satu sumber pendapatan dan kesempatan kerja bagi para petani di Indonesia serta komoditas ini memiliki sumbangsih terhadap pengembangan ekonomi wilayah. Bawang merah sendiri juga merupakan komoditas hortikultura yang masuk dalam kategori komoditas bernilai tinggi.
Industri pengolahan hasil pertanian (Agroindustri Hilir) merupakan hal yang harus kita perhatikan karena dalam pengembangan industry pengolahan pertanian ini ada manfaat yang didapatkan misalkan meningkatkan kualitas hasil, penyerapan tenaga kerja, keterampilan produsen hingga pendapatan produsen itu sendiri.
Di Sulawesi Tengah terdapat banyak sekali industry pengolahan yang mengolah bawang merah menjadi bawang goreng. Namun pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai industry pengolahan bawang merah pertama di Sulawsi tengah yaitu CV. Duta Agro Lestari Palu yang mana perusahaan ini merupakan perusahaan pengolahan bawang goreng terbesar di Sulawesi Tengah. Mengapa dikatakan terbesar? Karena perusahaan ini tidak hanya menjual produknya di Kota Palu dan Sekitarnya namun juga produk ini sudah sampai ke Manado, Surabaya bahkan Luar negeri. Terlepas dari hal tersebut pada kesempatan ini saya akan membahas kajian teori lokasi weber terhadap keberadaan industry pengolahan  bawang merah kota palu.
Teori Lokasi Biaya Minimum Weber, Alfred Weber seorang ahli ekonomi jerman mendasarkan teorinya bahwa pemilihan lokasi didasarkan atas prinsip minimalisasi biaya. Weber menyatakan bahwa lokasi setiap usaha tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan keduanya harus minimum. Tempat dimana total biaya transportasi dan tenaga kerja yang minimum adalah identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum. Menurut weber dalam bukunya yang dikutip oleh tarigan (2005:140-143) mendasarkan teorinya bahwa pemilihan lokasi industry didasarkan pada prinsip minimal biaya. Yang mana artinya pemilihan lokasi- lokasi industry berdasarkan tempat-tempat yang mempunyai biaya yang paling minimum dari bahan mentah yang dibutuhkan, tenaga kerja yang dibutuhkan serta konsumen (pasar), yang semuanya ditimbang dengan biaya transportasi. Prinsip dari teori weber ini disebut least cost location.
Pembahasan Studi Kasus (CV. Duta Agro Lestari Palu)
Industri Bawang Goreng CV. Duta Agro Lestari Palu merupakan perusahaan industry pengolahan yang berdiri sejak tahun 1994 yang bergerak pada bidang pengolahan hasil tanaman bawang palu menjadi bawang goreng. Perusahaan ini pada awal berdirinya hanya berproduksi 5kg/ hari ini ternyata hasilnya dapat diterima oleh konsumen. Sehingga penyempurnaan dan pengembangan mutu produk terus ditingkatkan. Penerapan manajemen yang relative cepat mengakibatkan perusahaan ini mengalami kemajuan yang cukup baik. Sumber bahan baku utama dari perusahaan ini yaitu dari bawang merah yang banyak terdapat di kota palu dan kabupaten donggala, jenis khas produksi daerah setempat yang dinamakan sumenep. Jenis bawang merah ini memiliki banyak keunggulan diantaranya bentuk yang agak besar dan warnah yang agak keputihan.
Sumber utama keberhasilan perusahaan yaitu dukungan sumber daya yang berdedikasi dan professional dalam hal ini yang dimaksud adalah tenaga kerja. Tenaga kerja perusahanaan ini merupakan masyarakat yang berdomisili di kota palu.
Saat ini jangkauan pasar perusahaan ini sudah sangat luas, tidak hanya dalam kota atau provinsi saja tetapi keluar daerah bahkan hingga luar negeri. Untuk pasar didalam kota sendiri memiliki aksesibilitas yang mudah untuk di jangkau dan tidak memiliki jarak yang jauh untuk ditempuh.
Berdasarkan teori Alfred weber yang berprinsip pada minimal biaya :
- Untuk bahan baku dari produk bawang goreng ini yaitu bawang merah yang banyak terdapat di kota palu dan kabupaten donggala yang mana jaraknya tidak jauh dan aksesibilitasnya mudah di jangkau sehingga tidak mengeluarkan biaya transportasi yang besar.
- Tenaga kerja yang berdomisili dalam kota hal tersebut membuat mengeluarkan biaya minimum untuk biaya transportasi.
- Serta konsumen (pasar) perusahaan ini untuk didalam kota pastinya mudah di akses, bahkan didalam provinsipun masih mudah untuk dijangkau sehingga tidak memakan biaya besar. Namun untuk pasar di luar kota menggunakan jasa distributor yang mana untuk biaya pengiriman ditanggung oleh konsumen.