Mohon tunggu...
zacky marselino bampe
zacky marselino bampe Mohon Tunggu... Freelancer - PWK UNEJ

PWK'19 UNEJ (191910501070)

Selanjutnya

Tutup

Money

Utang Luar Negeri, Jenis, dan Faktornya

22 Mei 2020   01:25 Diperbarui: 22 Mei 2020   01:22 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pembangunan ekonomi merupakan tahapan proses yang mutlak dilakukan oleh suatu negara atau suatu bangsa untuk bisa meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat bangsa tersebut. dalam pembangunan ekonomi, suatu bangsa tidak bisa hanua mengandalkan tekad dari rakyat untuk membangun, namun dibutuhkan pula ketersediaan sumberdaya ekonomi, SDA, SDM, dan pastinya sumberdaya modal yang kuat dan produktif. sumberdaya modal adalah sumberdaya ekonomi yang bisa dibilang paling sering didatangkan oleh pemerintah suatu negara sedang berkembang untuk mendukung pembangunan nasionalnya. sumberdaya modal yang didatangkan dari luar negeri, yang pada umumnya-umumnya dari negara-negara industri maju, dalam hal ini bentuknya bisa berbagai macam, salah satunya pinjaman luar negeri. sebelum lebih membahas soal utang luar negeri ada baiknya kita mengetahui pengertian utang luar negeri terlebih dahulu.

Utang luar negeri atau juga dikenal dengan pinjaman luar negeri (Loan) adalah setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/ atau devisa yang dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang dan/ atau jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri dan harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu. ada juga pengertian menurut Ulfa (2017) utang luar negeri adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. pihak yang menerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan atau perorangan. adapun bentuk utang dapat dalam bentuk uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia. utang luar negeri indonesia mencakup utang luar negeri sektor publik (pemerintah dan bank sentral) dan sektor swasta dalam bentuk antara lain pinjaman (loan agreement), utang dagang (trade kredit), surat utang (debt securities), kas dan simpanan (currency and deposits), dan kewajiban lainnya.

Utang luar negeri ini juga memiliki beberapa manfaat seperti untuk mengatasi masalah kekurangan mata uang asing kemudian mengatasi kekurangan tabungan peran ini diharapkan bisa diatasi dengan pengajuan utang luar negeri hal itu disebut dengan masalah jurang ganda. selain itu utang luar negeri juga bermanfaat sebagai salah satu sumber pelengkap pembiayaan pembangunan di bidang seperti infrastruktur, kesehatan, serta pendidikan. utang luar negeri juga bisa bermanfaat sebagai sumber pembiayaan proyek stratrgis dalam negeri, yang nantinya dapat meningkatkan kapasitas dan pertumbuhan ekonomi.

terkadang timbul pertanyaan apakah utang berdampak negatif bagi masyarakat?

dilansir dari kementerian keuangan, utang adalah suatu hal yang baik jika dikelola dengan baik. setiap rupiah utang yang dilakukan pemerintah dimanfaatkan untuk membiayai setiap kegiatan yang bersifat produktif dan yang menjadi investasi jangka panjang seperti pembangunan infratruktur, membiayai pendidikan serta membiayai kesehatan yang bisa memiliki dampak jangka panjang untuk generasi mendatang.

jenis utang luar negeri indonesia bisa dibagi menjadi dua yaitu utang luar negeri pemerintah dan bank sentral dan utang luar negeri swasta. utang luar negeri bank sentral adalah utang yang dimiliki oleh Bank indonesia, yang diperlukan dalam rangka mendukung neraca pembayaran dan cadangan devisa. selain itu juga terdapat utang kepada pihak bukan penduduk yang telah menempatkan dananya pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan utang dalam bentuk kas dan simpanan serta kewajiban lainnya kepada bukan penduduk. kemudian utang luar negeri swasta adalah utang luar negeri penduduk kepada bukan penduduk dalam valuta asing dan atau rupiah berdasarkan perjanjian utang (loan agreement) atau perjanjian lainnya, kas dan simpanan milik bukan bank (LKBB) dan perusahaan bukan lembaga keuangan termasuk perorangan kepada pihak bukan penduduk.

sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan, utang luar negeri dibutuhkan untuk menutupi tiga defisit, yaitu kesenjangan tabungan investasi, defisit anggaran dan defisit transaksi berjalan.

pada pembahasan ini terdapat tiga indikator risiko yang menunjukkan bahwa utang sebuah pemerintah dikelola dengan baik yaitu pertama penurunan porsi kepemilikan asing dalam utang pemerintah, kedua kenaikan rasio utang dengan tikat bunga tetap terhadap total utang pemerintah, serta yang ketiga kenaikan rasio utang yang jatuh tempo lebih dari 3 tahun terhadap total utang pemerintah.

- pertama, data yang menunjukkan bahwa rasio utang dalam valuta asing, terhadap total utang pemerintah terus menurun dari 2015 sebesar 44,5% ke 38,6%. dalam hal ini menunjukkan bahwa risiko utang yang berasal dari nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dapat ditekan. artinya utang indonesia tidak terdampak apabila ada pengaruh dari luar negeri.

-kedua, data menunjukkan bahwa dalam 4 tahun terakhir rasio ini meningkat. hal ini berarti risiko utang pemerintah tidak terlalu terpengaruh oleh situasi pasar yang tidak stabil.

-ketiga, data menunjukkan bahwa dalam 4 tahun terakhir rasio ini meningkat. yang itu berarti risiko beban pembayaran utang pemerintah dalam jangka pendek memiliki tren menurun, artinya alokasi pembayaran utang dalam APBN akan mengecil, seiring dengan meningkatnyua porsi utang yang memiliki jatuh tempo menengah atau panjang, sehingga setiap tahunnya APBN tidak terbebani dengan cicilan utang dan dapat dialokasikan untuk belanja produktif lainnya.

berdasarkan statistik utang luar negeri indonesia (SULNI), utang luar negeri indonesia pada oktober 2019 tetap terkendali. posisi utang luar negeri indonesia pada akhir oktober 2019 tercatat sebesar 400,6 miliar dolar AS, terdiri dari utang luar negeri sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 202,0 miliar dolar AS dan utang luar negeri sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 198,6 miliar dolar AS. utang luar negeri indonesia tersebut tumbuh 11,9% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 10% (yoy), terutama dipengaruhi oleh transaksi penarikan neto utang luar negeri dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sehingga utang dalam rupiah tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar AS. pertumbuhan utang luar negeri yang meningkat dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan utang luar negeri pemerintah di tengah perlambatan utang luar negeri swasta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun