lahan untuk memberikan kemandirian pangan perlu diperhatikan mengingat sebagian besar lahan telah dialihfungsikan untuk pembangunan infrastruktur.Â
Boyolali (26/07/2023), meningkatnya kebutuhan pangan memberikan tantangan baru bagi masyarakat dan pemerintah sehingga kemandirian pangan diperlukan untuk mencukupi kebutuhan protein sehari-hari. Padahal ketersediaanOleh karena itu, untuk menciptakan kemandirian pangan disamping ketersediaan lahan sempit dan upaya pengaplikasian SDG's Poin 2 (Tanpa Kelaparan) yang diharapkan masyarakat mampu menciptakan keseimbangan nutrisi dan keseimbangan ekonomi untuk mengatasi tingkat kelaparan secara mandiri, KKN Tim II UNDIP membuat program "Budikdamber Sebagai Upaya Optimalisasi Potensi Budidaya Perikanan di Lahan Sempit" yang dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Juli 2023 dengan sasaran ibu-ibu PKK RT 1 RW 1 Dusun Klencong, Desa Pengkol, Karanggede, Boyolali.
Pelaksanaan program budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) dilaksanakan dengan sosialisasi menggunakan media poster dan demonstrasi kepada ibu-ibu PKK Dusun Klencong dengan memanfaatkan lahan sempit di Kebun Gizi Dusun Klencong. Pelaksanaan program Budikdamber disambut antusias oleh ibu-ibu PKK Dusun Klencong karena budidaya perikanan di dusun tersebut masih sedikit dilakukan. Selain itu, budidaya ikan dalam ember tidak memerlukan banyak air dan air limbah dari budidaya ikan dalam ember juga dapat digunakan untuk menyiram tanaman sehingga dapat digunakan kembali.Â
Hal tersebut juga mendukung hobi rumahan ibu-ibu PKK Dusun Klencong yang suka menanam tanaman didepan rumah.
Pembuatan Budikdamber perlu memperhatikan beberapa faktor seperti pemilihan ember berkualitas, penggunaan sistem air resirkulasi, jenis ikan yang cocok, dan pemberian pakan yang berkualitas. Dalam pelaksanaan budikdamber di Dusun Klencong menggunakan bibit ikan lele dengan ukuran 6 cm dimana dalam 1 ember diisi 20-25 ekor lele dengan pemberian pakan menggunakan pakan sentrat yang diberikan pada pagi dan sore hari serta pemberian probiotik sebagai penambah nutrisi ikan lele.Â
Pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari agar tetap terkontrol, kualitas air dikolam tidak rusak, dan biasanya lele cenderung lapar pada pagi dan malam hari sehingga lebih responsif apabila diberikan pakan sehingga memaksimalkan konsumsi pakan. Pelaksanaan program Budikdamber tidak hanya mendapat apresiasi dan antusias dari ibu-ibu PKK Dusun Klencong saja tetapi juga dari bapak-bapak Dusun Klencong yang turut serta membantu dalam pembuatan media budidaya ikan dalam ember.
Budidaya ikan dalam ember menjadi solusi budidaya ikan di lahan sempit dengan memanfaatkan penggunaan ruang yang sempit, praktis dan efisien sehingga memungkinkan masyarakat yang memiliki lahan terbatas dapat menikmati dan memanfaatkan budidaya perikanan. Budidaya ikan dalam ember menjadi inovasi menarik dalam bidang akuakultur dengan memadukan potensi perikanan dan pertanian sehingga menjadi pilihan menarik untuk memenuhi kebutuhan pangan seimbang dan mendukung perekonomian lokal.
Oleh karena itu, pelatihan Budikdamber diharapkan mampu menjadi solusi ketahanan pangan dan kemandirian pangan dengan memanfaatkan lahan sempit dirumah karena selain dapat memanfaatkan potensi perikanan namun juga potensi pertanian melalui perpaduan budikdamber dan aquaponik. Budikdamber dapat dipadukan dengan aquaponik dimana bagian atas ember dapat ditanami sayur-sayuran salah satunya kangkung. Budikdamber juga menjadi inovasi akuakultur yang menarik karena efisiensi penggunaan air, limbah perikanan yang dihasilkan sedikit, ramah lingkungan, dan membuka peluang usaha baru serta memberikan kemandirian pangan terutama protein hewani bagi warga masyarakat.
Penulis : Zabrina Afnan Trihanita Putri