Ecoprint as an Environmentally Friendly Innovative Product" sebagai pengaplikasian dari SDG's Poin 4 (Pendidikan Berkualitas) dan Poin 9 (Industri, Inovasi dan Infrastruktur).Â
Boyolali (23/07/2023), potensi sumber daya alam yang melimpah serta adanya program pemerintah boyolali berupa lomba PKK berkelas menyebabkan setiap RT memiliki kebun gizi. Selain itu, didukung dengan perhatian yang semakin meningkat terhadap isu lingkungan menyebabkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berlomba-lomba berkontribusi dalam mengedukasi dan menciptakan produk ramah lingkungan. Salah satunya KKN Tim II Universitas Diponegoro Semarang yang melaksanakan pengabdian di Desa Pengkol, Karanggede, Boyolali membuat program dengan mengangkat judul "Pada Poin 4 berupa pendidikan yang berkualitas dimana pelatihan ecoprint ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas masyarakat dan Poin 9 kedalam inovasi dimana pelatihan ecoprint ini merupakan hal baru bagi masyarakat Dusun Klencong sehingga dengan perpaduan Poin 4 dan Poin 9 diharapkan mampu meningkatkan peluang usaha bagi masyarakat.Â
Pelaksanaan program Ecoprint dilaksanakan pada hari Minggu, 23 Juli 2023 di Rumah Bapak Makasin selaku Ketua RT 1 RW 1 Dusun Klencong, Desa Pengkol, Karanggede, Boyolali setelah melaksanakan kegiatan kerja bakti dan senam bersama ibu-ibu PKK Dusun Klencong.
Ecoprint ini merupakan suatu teknik mencetak pada kain dengan menggunakan pewarna alami dan membuat motif dari daun secara manual dengan menempelkan ke kain sampai timbul motif pada kain. Teknik ini merupakan pengembangan ecodyeing, yaitu pewarnaan kain dari alam.Â
Dalam pembuatan ecoprint terdapat 2 teknik yaitu pounding (teknik memukul) dan steaming (teknik merebus). Namun, dalam pelaksanaan program ini menggunakan teknik pounding yang dinilai lebih mudah untuk didemonstrasikan karena tidak memerlukan peralatan yang banyak terutama tidak memerlukan alat untuk mengukus seperti pada teknik steaming.
Program ecoprint menjadi pengalaman baru yang masih belum pernah dilakukan oleh Ibu-ibu PKK Dusun Klencong sehingga memberikan antusias tersendiri, dalam pelaksanaan program ini dilakukan dengan sosialisasi ecoprint menggunakan media poster dan leaflet untuk kemudian dilanjutkan demonstrasi. Demonstrasi pembuatan ecoprint ini dilakukan dengan menggunakan totebag dan kain sebagai media pembelajaran. Antusiasme tidak hanya dari Ibu-Ibu PKK saja namun juga dari anak-anak yang turut serta dalam mencoba membuat ecoprint sekaligus bermain karena hal tersebut menarik minat anak-anak.
Dengan dilakukannya edukasi berupa sosialisasi dan demonstrasi ecoprint diharapkan dapat memperkenalkan inovasi produk ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam menjadi produk bernilai jual tinggi selain itu program ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan bahan kimia sebagai pewarna batik, mendorong penerapan teknologi ramah lingkungan, memberdayakan masyarakat melalui peran dan partisipasi aktif dalam pelaksanaan program pelatihan ecoprint serta diharapkan dapat menjadi pengalaman baru yang dapat membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Penulis : Zabrina Afnan Trihanita Putri
DPL Â Â Â Â : Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti, M. Si.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H