Mohon tunggu...
Zabrina
Zabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi - Universitas Negeri Malang

Kepribadian saya sangat unik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dekonstruksi sebagai Landasan Inovasi dalam Iklan untuk Mengurai Kreativitas

12 Desember 2023   18:41 Diperbarui: 12 Desember 2023   18:55 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penayangan iklan merupakan salah satu strategi pemasaran yang umum digunakan di masyarakat, terutama dalam dunia bisnis untuk mempromosikan produk. Iklan bisa diartikan sebagai berita pesanan yang fokus membujuk dan mendorong orang agar memiliki ketertarikan terhadap suatu produk barang atau jasa yang ditawarkan. Iklan dapat ditemukan diberbagai situs media online maupun offline, seperti televisi, radio, internet, media cetak, dan media sosial. 

Tujuan adanya tayangan iklan yaitu, untuk memberikan kesadaran masyarakat, meningkatkan hasil penjualan, dan membangun citra positif pada produk atau merek. Dalam dunia periklanan tentunya mereka mampu memberikan keunggulan seperti menjapai audiens yang luas. Dalam menampilkan iklan di media, perusahaan akan cepat untuk mendapatkan jutaan penghasilan dalam sekejap.

Perkembangan teknologi, dunia iklan semakin berkembang pada iklan digital. Iklan yang dipublish secara online dapat disesuaikan berdasarkan minat pengguna online, dengan strategi online pengguna mampu memberikan masukan atau request yang diminati sehingga yang nantinya akan di siapkan dengan produk lainnya dengan kualitas yang sesuai. Banyakya iklan-iklan komersial yang perkembangnyaa pesat yaitu periklanan di Indonesia, dengan media melalui televisi. 

Iklan televisi menjadi tujuan utama dalam perusahaan untuk mempromosikan produk kepada konsumen. Hal ini didukung oleh stasiun televisi lokal maupun nasional yang mencapai 394 stasiun  di Indonesia pada tahun 2015 (KlikBekasi, 2015). Dalam media elektronik, penggunaan televisi menjadi sumber media yang mengutamakan dalam perbelanjaan melalui iklan, media online, media cetak, dan penggunaan radio.

Dalam kreativitas pembuatan iklan tidak dapat dihindari, karena dengan iklan kreatif dan menarik dapat menarik perhatian para konsumen dan meningkatkan data keteratikan tinggi untuk memiliki merek atau produk tersebut. Pesan iklan yang jelas, visual yang menarik, dan narasi yang kuat dapat membentuk persepsi positif terhadap produk. Namun, tayangan iklan juga dapat menimbulkan beberapa kontroversi, terutama jika tidak sesuai dengan norma masyarakat atau jika memanipulasi informasi. Oleh karena itu, etika dalam periklanan juga menjadi perhatian penting.

Pendekatan Iklan Menurut Teori Posmodernisme

Analisis iklan dilakukan pendekatan Posmodernisme menggunakan estetik dekontruksi. Posmodernisme dekontruksi diperkenalkan oleh Jacques Derrida sebagai prinsip Strukturalisme Saussure. Posmodernisme merupakan pemikiran yang timbul sebagai respon ideologi dan nilai modernisme. Dalam iklan komersial, posmodernisme merupakan potensi pendekatan secara kreatif yang menciriman di era modern. Salah satu ciri utama dalam iklan posmodernisme yaitu, penolakan terhadap kebenaran objectif, mereka cenderung menyajikan pesan jelas dan bersifat otoritatif. Sedangkan iklan posmodernisme memberikan garis-garis kebenaran dan membiarkan interpretasi menjadi subjektif.

Iklan posmodernisme memberikan beberapa keberagaman dan menghargai  masyarakat diberbagai kalangan. Mereka menampilkan gaya hidup, kebudayaan, dan nilai-nilai sosial. Hal ini saling bertentangan dengan modernisme yang cenderung satu jenis dan berfokus norma kaku. Periklanan postmodern juga sering mengeksplorasi konsep hiperrealitas, dimana batas antara realitas dan representasi menjadi kabur. Penggunaan teknologi canggih, grafik yang diperbarui, dan pemrosesan gambar menciptakan dunia yang mengaburkan batas antara kenyataan dan fantasi. 

Dalam periklanan postmodernisme, penonton diajak  mempertanyakan realitas yang dihadirkan dalam iklan dan memikirkan makna dari simbol-simbol yang digunakan.Iklan postmodern juga bercirikan humor dan ironi. Iklan yang menggunakan humor sering kali menantang ekspektasi dan menciptakan kontras yang menarik, sedangkan ironi memungkinkan iklan  menyampaikan pesan secara tidak langsung dan sering kali memuat referensi terhadap norma-norma yang ada. Karena itu, periklanan postmodern menciptakan pengalaman yang lebih kompleks dan terbuka terhadap interpretasi yang berbeda. Hal ini mencerminkan perubahan dalam cara kita memahami dunia, merespons keberagaman, dan menghadapi kompleksitas  budaya modern.

Dekontruksi Cerita Rakyat Indonesia Dalam Iklan Sirup Marjan

     Indonesia kaya akan cerita rakyatnya yang melegenda, ada berbagai bentuk cerita rakyat di tiap-tiap daerah dari Sabang sampai Merauke. Cerita rakyatnya memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing yang menjadikannya unik dan layak untuk dilestarikan. Tantangan untuk mempertahankan kelestarian cerita rakyat Indonesia semakin besar akibat munculnya budaya luar yang terbawa karena arus globalisasi, sehingga memunculkan kemungkinan kurangnya minat dan pembudayaan cerita rakyat pada generasi muda. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memperkenalkan cerita rakyat Indonesia dengan cara yang lebih menarik, seperti yang dilakukan oleh PT Laselfood Indonesia pada salah satu produk mereka yaitu sirup Marjan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun