Lalu seperti apa gambaran prestasi tak memalukan yang perlu di usahakan oleh Pelatih Shin dan Timnas Garuda di ajang Piala Asia 2023..? Apakah bisa menyapu bersih semua kemenangan di Grup D..?
Untuk menjawabnya, mari kita telisik satu demi satu lawan Timnas Garuda. Kita mulai dari tim yang tergolong paling kuat. Berturut-turut kemudian beralih ke negara yang timnya ada di level bawah
Yang ada di urutan pertama pastilah Jepang. Tak perlu dikomentari lebih jauh, Tim ini levelnya jauh di atas Indonesia. Indikatornya jelas, "Kapten Tsubasa" dan kawan-kawan baru saja mengalahkan Jerman di ajang uji coba, bulan September 2023 lalu.
Anda masih ingat, Jerman keok 1-4 lawan Jepang. Di Piala Asia 2023, kita berharap Indonesia tak menjadi lumbung gol Jepang. Kemarin saat uji coba lawan Argentina, Timnas cuma kebobolan 2 gol. Jadi pantas lah kalau lawan Jepang cukup 1 saja.
Di urutan kedua ada Irak. Menilik sejarah, diberbagai ajang Timnas Garuda ketemu negara bekas "milik" Saddam Hussein ini sebanyak 11 kali. Hasilnya, Irak menang 6 kali, seri 3 kali dan 2 kali buat kemenangan Indonesia.
Harapan saya, lawan Irak Timnas Garuda bisa seri. Mampu beroleh kemenangan, sangat patut di apresiasi. Kalau perlu kasih hadiah, sebagaimana jika mampu mengalahkan Jepang misalnya.
Tapi kalau yang di urut ketiga alias lawan Vietnam, mau tak mau Timnas Garuda wajib unggul. Ingat, kita berjaya statistik meski sangat tipis. Dari 25 kali ketemu, Indonesia menang 8 kali dan Vietnam 7 kali. Lainnya seri.
Maka pastilah sangat tidak bisa diterima dan sangat menyinggung perasaan insan sepak bola, andai Timnas Garuda sampai kalah menghadapi negara "milik" para Nguyen itu. Apalagi, perseteruan sepakbola kita lawan Vietnam sudah menjadi semacam permusuhan abadi.
Itulah harapan atau keinginan realistis Indonesia pada ajang Piala Asia 2023. Sangat bisa ditoleransi andai kalah dari Jepang, namun dengan selisih gol tak terlalu banyak. Dimaklumi jika seri lawan Irak, asal jangan sampai keok.
Tapi jangan bertekuk lutut saat menghadapi Vietnam ya Pak Shin. Kalau terjadi, simpati dan dukungan saya kepada anda jelas luntur habis tak berbekas. Saya, dan mungkin seluruh pecinta sepak bola tanah air, betul-betul akan sampai pada batas akhir penantian terhadap prestasi anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H