Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Nomor Urut Capres Cawapres Siapa yang Paling Strategis?

16 November 2023   08:59 Diperbarui: 20 November 2023   07:22 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semua pasangan capres-cawapres memamerkan nomor urut mereka di kantor KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023) malam. Foto: Kompas.com

Namun bisa pula tidak. Buat memastikannya, perlu dilihat lebih dulu dari segi jumlah atau banyaknya kontestan yang ikut gelaran pemilu. Juga jenis kelompok para pemilik suara.

Pengamatan saya, nomor urut bisa kasih pengaruh kalau peserta yang bertarung jumlahnya banyak. Minimal empat, maksimal tak terhitung. Tapi, makin banyak jumlah peserta, tambah besar pengaruh nomor urut.

Lalu ada di nomor urut berapa yang punya nilai strategis, hingga mampu membawa kemenangan bagi seorang kandidat..? Apakah yang ada di urut rendah atau tinggi..? Naaah, fenomena ini yang asyik untuk dibahas.

Biasanya, sebuah kontestasi yang di ikuti oleh peserta dalam jumlah besar adalah gelaran jenis pileg. Baik untuk tingkat nasional, yaitu DPD dan DPR RI. Maupun di tingkat daerah seperti DPRD Kabupaten dan Provinsi.

Jumlah kontestan DPD bahkan bisa mencapai angka puluhan orang. Sementara untuk DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten lebih sedikit. Berdasar ketentuan tiap daerah pemilihan, maksimal antara 7 sampai 9 kandidat.

Tiga Pasang Capres Cawapres Foto Bersama Menunjukkan Plakat Nomor Urut Masing-masing. Sumber Foto Kompas.com/Tangkap Layar YouTube KPU RI
Tiga Pasang Capres Cawapres Foto Bersama Menunjukkan Plakat Nomor Urut Masing-masing. Sumber Foto Kompas.com/Tangkap Layar YouTube KPU RI

Anda tahu, di ajang gelaran pileg keberadaan nomor urut sangat-sangat penting. Bahkan ketika masih menggunakan sistem proporsional tertutup, nomor urut sampai harus diperjuangkan mati-matian. Disitu, yang jadi rebutan adalah angka kecil. Makin kecil, tambah strategis nilainya.

Soal hingga sampai angka ke berapa, tergantung kondisi. Pengalaman didaerah saya saat proporsional tertutup, nomor urut yang jadi rebutan caleg PKB, adalah dari angka 1 s/d 28. Mengapa, karena hasil suara PKB mencapai hingga 28 kursi. Jadi, ada di urut 1-28 merupakan nomor strategis.

Situasi berbeda ketika pileg berubah ke sistem proporsional terbuka. Nomor urut lalu bukan prioritas utama para caleg. Mengapa, karena jadi tidaknya seorang kandidat masuk gedung parlemen, tidak di ukur dari angka terkecil. Melainkan suara terbanyak.

Namun bukan berarti nomor urut tak penting. Tetap jadi rebutan, cuma khusus di nomor urut paling atas atau 1. Juga yang ada di urut paling bawah. Disini angkanya tergantung jumlah caleg. Kalau 7 orang, berarti yang direbut angka 7. Demikian seterusnya.

Mengapa nomor urut paling atas atau paling bawah tetap bernilai strategis hingga jadi rebutan, meskipun caleg jadi ditentukan oleh hasil suara terbanyak..? Tak lain tak bukan, karena ada kaitan dengan kemudahan menemukan nomor dan nama caleg di kertas suara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun