Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sistem Gaji Single Salary, Bagaimana Andai Diterapkan Secara Paten?

16 September 2023   08:33 Diperbarui: 16 September 2023   08:34 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah, lewat Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/PPN, ada rencana merubah model gaji PNS dan Pensiunan. Sebelumnya, didalam take home pay include banyak tunjangan PNS.

Seperti tunjangan umum, jabatan, makan, anak, suami atau istri dan sebagainya. Kedepan tidak lagi begitu. PNS hanya akan terima satu jenis penghasilan. Yang merupakan gabungan berbagai jenis komponen

Model penggajian tersebut dinamai Single Salary. Istilah ini sebenarnya bukan barang baru. Tahun 2017 dulu, Badan Kepegawaian Negara atau BKN sudah merilisnya dalam format dokumen.

Yang kalau diartikan secara bebas adalah sistem upah yang diterima oleh Pegawai negeri Sipil atau PNS dalam satu bentuk, tapi merupakan kumpulan dari berbagai macam pendapatan yang berbeda-beda.

Bicara tentang Single Salary, mau tak mau juga harus menyinggung soal Job Grading. Yaitu sistem yang digunakan untuk membedakan klasifikasi jenis pekerjaan dengan cara melihat beban dan tanggung jawab.

Kalau pinjam istilah Topik Pilihan Kompasiana 13/09/2023, dalam sistem grading penetapan gaji didasarkan kepada level atau peringkat nilai atau harga jabatan yang menunjukkan posisi, beban kerja, tanggung jawab dan resiko pekerjaan.

Nanti, jumlah atau besaran gaji yang diberiksan oleh negara kepada seorang PNS akan berbeda. Mengapa, karena ada eksistensi yang berbeda pula diantara mereka.

Tidak seperti fenomena yang acapkali terjadi selama ini. Ada PNS yang seringnya cuma duduk-duduk saja. Sementara teman di sebelahnya sibuk bekerja. Tapi gaji yang diterima keduanya sama. Ini jelas bermasalah secara keadilan.

Melihat “enaknya” seorang PNS, menyebabkan profesi sebagai abdi negara ini jadi incaran pemuda lulus sekolah yang mencari kerja. Terbukti, tiap dibuka lowongan, pesertanya selalu membludak.

Bahkan jumlahnya sangat jauh dibanding formasi. Yang ikut tes mencapai ratusan atau bahkan puluhan ribu, sementara yang dibutuhkan cuma puluhan orang. Sangat jomplang sekali.

Mengapa profesi PNS jadi incaran, tak lain tak bukan karena adanya stabilitas dan kepastian dalam hal ekonomi keluarga. Ya benar. Menjadi seorang PNS tak perlu lagi berpikir tentang bagaimana cara mencari uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun