Disarikan dari tayangan Kompas 12 Agustus 2023, seorang peneliti dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Wasisto Raharjo menyatakan, masuknya perempuan dalam bursa cawapres adalah upaya parpol dan kandidat merangkul pemilih kalangan perempuan.
Juga merupakan upaya simbolis untuk menunjukkan keberpihakan pada cita-cita kesetaraan jender. Jadi, mengapa tidak untuk Ning Yenny, meski jadi obyek strategi pemilu 2024..? Tak masalah kemanapun nanti labuhannya. Entah ke KPP, KKIR atau PDIP.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!