Namun, tak segera diumumkannya nama cawapres oleh Nasdem bisa jadi pula akibat faktor kedua, yaitu karena ruwet. Ya benar. Di internal Nasdem, Demokrat, dan PKS masih terjadi tarik menarik, siapa di antara nama-nama di atas yang dipandang lebih pantas mendampingi Anies Baswedan. Hendak pilih yang berasal dari internal koalisi, atau sebaiknya dari luar saja..?
Sebenarnya, kalau soal strategi dan ruwet saya lihat tidak hanya dialami oleh KPP. Saya kira, partai besar macam PDIP yang sudah mencapreskan Ganjar Pranowo juga mengalami hal yang sama.Â
Demikian pula di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR bentukan Gerindra dan PKB. Semuanya masih merahasiakan nama cawapres buat capres masing-masing.
Kalau memang betul strategi, maka baik KPP Nasdem Demokrat PKS, lalu PDIP dan KKIR Gerindra PKB akan terjadi situasi saling menunggu dan intip. Sampai kapan..?Â
Ya sampai salah satu di antara tiga kelompok politik itu ada yang mengalah. Atau memang melihat sudah waktunya nama cawapres diumumkan ke publik. Atau bisa pula karena situasi terakhir. Yakni terdesak oleh deadline waktu harus segera daftar ke KPU.
Tapi itu masih mending, bukan masalah. Sebab menjadikan strategi sebagai alasan tunda umumkan cawapres merupakan tanda, bahwa di internal KPP, PDIP, dan KKIR sudah klir.Â
Tak ada lagi silang pendapat soal nama kandidat pendamping capres. Yang jadi persoalan sangat serius adalah jika ternyata penundaan itu akibat faktor ruwet. Andai ini benar, maka tertundanya waktu pengumuman sama halnya dengan bom waktu menuju pertengkaran.
Dengan kata lain, hingga kini soal cawapres ternyata belum klir dikalangan mereka. Nasdem, Demokrat, dan PKS tetap rebutan kandidat. PDIP pusing cari pendamping Ganjar. Dan KKIR masih sibuk menggodok figur pendamping Prabowo.Â
Kalau soal pertengkaran itu tak bisa dikelola dengan baik, ada potensi mengarah pada kerusakan. KPP dan KKIR bisa bubar. Dan PDIP dilanda masalah soliditas internal dalam mendukung Ganjar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H