Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Saya Tulis Skripsi: Santai Tapi Cepat

8 Mei 2023   10:30 Diperbarui: 8 Mei 2023   10:30 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Skripsi, Sumber Foto Kompas.com

Bagus Topik Pilihan Kompasiana kali ini, "Siasat Bikin Skripsi". Saya jadi tertarik berbagi pengalaman. Paling tidak untuk dua manfaat. Pertama, jadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa yang kesulitan mencari cara membuat skripsi. Kedua, jika cocok, berikutnya bisa diterapkan agar mahasiswa mampu menyelesaikan skripsi lebih cepat. Minimal tepat waktu sesuai target.

Anda tahu, dulu saat nyusun skripsi saya lakukan dengan santai. Dalam arti, ya biasa-biasa saja. Tidak ngotot. Bahkan saya masih bisa hangout dan jalan-jalan sama teman-teman seperti biasa. Bagai tak sedang terbebani oleh tugas akhir menyelesaikan skripsi. Teman-teman ketika itu sampai ada yang heran. Sedang menulis skripsi, kok masih bisa keluyuran kemana-mana... Heheeeeee

Meski santai, saya mampu menyelesaikan skripsi selama dua bulan. Tepatnya 57 hari. Mengapa bisa relatif cepat seperti itu..? Karena saya menerapkan sebuah metode bertahap. Sebelum mulai tulis skripsi, saya buat timeschedule atau jadwal waktu sederhana. Saya tulis rapi pakai mesin ketik. Jaman saya komputer masih merupakan barang langka, heheeee.

Sekedar info, skripsi saya berjudul "Metodologi Pendidikan Pesantren : Telaah Atas Model Transformasi Intelektual Dan Moralitas Dalam Kitab Ta'limul Muta'alim". Berjumlah sekitar kurang lebih 230 halaman. Alhamdulilah, memperoleh nilai 4 plus. Atau disebut juga "Sangat Memuaskan Dengan Pujian". Tapi dalam konteks Topik Pilihan Kompasiana, bukan soal ini yang hendak saya tonjolkan. Saya cuma ingin memberi gambaran. Bahwa skripsi yang ditulis relatif cepat untuk ukuran ketika itu, merupakan hasil kerja sendiri alias tak pakai joki, tanpa plagiat, dapat memperoleh nilai amat sempurna.

Sebelum masuk ke metode, perlu di ingat tentang ketentuan penulisan skripsi. Tapi tidak seluruhnya. Hanya sekelumit saja, terutama yang ada hubungan dengan kiat menulis cepat. Fokus saya pada kertas dan margin kanan kiri. Pada masa itu kertas yang dipakai adalah yang punya ukuran A4. Margin kiri 4 cm. Sementara yang kanan 3 cm. Kalau sekarang tentu sudah berkembang. Karena pakai Laptop atau PC.

Lalu metode penulisan Skripsi apa yang saya pakai..? Gampang saja dan sudah familier kita dengar sehari-hari. Saya pakai metode target. Tapi tidak berat, karena metode saya menggunakan prinsip "Sedikit Demi Sedikit Akhirnya Menjadi Bukit". Ya benar, saya menerapkan metode persis seperti orang menabung. Ingin punya uang satu juta, dengan cara taruh 10 ribu ke celengan tiap hari. Maka pada 100 hari ke depan, uang satu juta sudah ada di tangan.

Saat menulis skripsi, saya juga begitu. Mengumpulkan satu demi satu tulisan setiap hari. Saya pilih target satu hari empat halaman. Satu minggu dapat 28. Satu bulan mencapai 120. Dan dua bulan ada 240 halaman. Jadi persis satu bulan kurang 3 hari, skripsi saya rampung. Dan ingat sekali lagi, tanpa sedikitpun saya merasa terbebani.

Soal waktu penulisan, ada baiknya dipilih momentum terbaik. Dengan cara mencari jam kosong pada hari itu. Kalau bisa, juga ada nilai plus. Saya sendiri ketika itu pilih jam menulis selepas sholat subuh. Ya kurang lebih sekitar jam 4 pagi lah. Mengapa pada habis subuh yang saya pilih..?

Pertama, habis sholat subuh memang tak ada aktifitas lain yang cukup berarti. Apalagi diluar halaman. Jadi kalau di isi kegiatan menulis, tentu sangat bagus. Kedua, pikiran dalam kondisi fresh, masih segar. Karena habis istirahat panjang selama satu malam penuh. Menulis dalam kondisi ini, akan lebih lancar.

Ketiga, pertimbangan dari segi kesehatan. Kata beberapa referensi yang saya baca, tidak tidur habis subuh sangat baik dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Keempat, dan ini yang saya imani dalam agama saya, beraktifitas habis subuh dapat melancarkan rejeki serta mendapat keberkahan hidup. Maka agar memperoleh semua manfaat tersebut di atas, saya lakukan kegiatan menulis skripsi sebanyak 4 halaman setiap hari.

Adik-adik mahasiswa yang kebetulan cocok pakai metode saya, tidak harus memilih waktu menulis sama persis seperti saya, yaitu habis subuh. Tapi sama ya dak apa-apa. Adik-adik dapat menentukan sendiri yang diyakini merupakan waktu kosong dan bisa memberi manfaat lain atau nilai plus sebagaimana habis subuh tadi. Misal, sore menjelang maghrib, malam hari setelah jam 12 dan sebagainya. Yang penting target jumlah tulisan yang ingin di capai, misal 4, 5 atau 6 lembar per hari dapat dicapai sesuai schedule yang telah di susun sebelumnya.

Naah, selesai merampungkan target harian, adik-adik harus segera keluar dari pemikiran soal skripsi. Tutup itu laptop atau PC dan beranjak dari kursi. Sebagaimana dulu saya lakukan. Ya demikian itu. Begitu saya kelar menulis 4 halaman, langsung saya tinggal begitu saja. Kalau ide masih ada, saya catat di kertas sekenanya, untuk kemudian esok harinya saya lihat lagi.

Habis itu, ya saya keluyuran. Kalau ada agenda lain, misal jam kuliah, saya masuk kelas. Kalau tidak, ya jalan-jalan. Menikmati dunia luar. Atau melakukan apa saja. Yang penting tidak lagi mikir soal skripsi. Kadang saya tidur lagi. Karena biasanya, setelah nulis 4 halaman, jam sudah ada di kisaran 7-8 pagi. Pada waktu-waktu ini, tidak apa-apa tidur. Sebab fajar sudah lewat. Demikian yang saya lakukan dalam rangka menyiasati penulisan skrispsi.

Cuma perlu diketahui, bahwa apa yang saya paparkan di atas terbatas pada kiat menyelesaikan penulisan. Bukan pada selesainya ujian skripsi hingga keluar nilai. Dengan kata lain, menyelesaikan tulisan berbeda dibanding menyelesaikan ujian skripsi. Menyelesaikan tulisan tergantung pada kita sebagai mahasiswa. Sementara menyelesaikan skripsi, bergantung pada hasil konsultasi dengan dosen pembimbing dan jadwal ujian.

Dimaklumi, untuk urusan konsultasi biasanya tak bisa diperkirakan kapan waktunya. Yang sering terjadi, suka-sukanya dosen pembimbing. Kalau dosen ada waktu dijamin lancar. Tapi kalau tidak, ya alamat tersendat-sendat. Masalah ketentuan waktu ujian juga begitu. Menunggu keputusan atau jadwal dari kampus. Biasanya, kampus akan memberi informasi secara detail jika saatnya sudah dirasa tiba.

Lalu bagaimana sikap yang benar dari kita..? Untuk urusan menyelesaikan penulisan skripsi sebaiknya tak perlu menunggu kesempatan dosen untuk konsultasi. Pokoknya kita rutin istiqamah menulis sesuai target, ya sudah. Perkara nanti ada revisi, ya diperbaki sesuai petunjuk. Tak ada ruginya selesai lebih dulu. Dan biasanya, jika kita sudah menyelesaikan lebih dulu, meski ada revisi akan lebih mudah dilakukan.

Tapi bagaimanapun juga, apa yang saya paparkan tetap memerlukan sikap disiplin. Dan saya kira juga berlaku bagi semua kiat yang ada. Tanpa disiplin, nonsen skripsi akan bisa selesai tepat waktu. Meski sudah punya rencana sebagaimana di atas, kalau malas ya percuma. Hanya saja, kalau direncanakan secara bertahap akan terasa lebih ringan atau tidak memberatkan. Minimal tidak membuat mental dan pikiran terbebani oleh skripsi. Anda tahu, mental terbebani semacam ini juga jadi penghambat terhadap upaya menyelesaikan skripsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun