Yang juga penting untuk diteropong adalah prediksi koalisi pilpres 2024, utamanya yang ada hubungan dengan formasi keanggotaan. Perkiraan saya, ada kemungkinan besar berubah. Utamanya di Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB, yang anggotanya terdiri dari Golkar, PPP dan PAN. Padahal, koalisi ini paling awal memulai perkawanan. Namun melihat fenomena belakangan, naga-naganya justru paling awal pula mengalami perpecahan.
PPP sudah mendeklair gabung ke PDIP mendukung capres Ganjar Pranowo. Sementara PAN, kalau melihat pernyataan Ketua Umumnya Zulkifli Hasan yang dalam konteks pilpres 2024 menunggu petunjuk Jokowi, besar kemungkinan juga masuk ke PDIP. Kalau kecenderungan ini jadi faktual, KIB akan kempis. Karena hanya menyisakan Golkar “seorang” diri.
Lalu kemana Golkar akan berlabuh..? Bisa jadi ke PDIP pula. Cuma ya itu. Berhubung partai peninggalan Pak Harto ini tergolong besar, Megawati harus memberi tawaran menarik kepada Airlangga Hartarto. Syukur-syukur dapat Cawapresnya Ganjar. Tapi kalau tawarannya “minim”, yakin saya Golkar akan menjauh dari PDIP. Meski di situ sudah ada kawan “lama” di KIB macam PPP dan PAN.
Gabung ke KP saya kira sulit juga. Karena bisa jadi, oleh Nasdem, Demokrat dan PKS Golkar akan di masukkan ke “Gerbong Ekonomi”. Alias di beri suguhan “Kue Sisa”. Golkar pasti gengsi. Masak Partai besar cuma dapat segitu. Maka tentu pilihan realistis adalah masuk ke KKIR gabung bersama Gerindra dan PKB.
Diketahui, anggota KKIR baru dua partai politik. Terlebih, Prabowo Subianto punya kans besar untuk menang pilpres 2024. Untuk bisa terwujud, kesempatan ini mesti di dorong lebih kuat lagi. Agar jalan lempang makin terbuka. Dan Partai Golkar punya potensi itu. Perolehan suaranya relatif besar. Mencapai hingga 17 juta sekian. Hingga mampu menempati ranking tiga pileg 2019 dibawah Gerindra dan PDIP. Melihat fakta ini, maka tentu KKIR akan memberi tawaran sangat menarik buat Golkar.
Itulah sekelumit gambaran terkini. Pada akhirnya, siapa koalisi pilpres 2024 yang akan menang, apakah KKIR, KP atau PDIP yang sendirian, tentu yang paling sukses merebut hati pemilih. Untuk pada akhirnya berwenang melakukan formulasi kekuasaan dan menyusun Bentuk Pemerintahan. Tapi sebagai warga negara Indonesia yang terkena langsung dampak pemilu, kita semua sangat berharap yang terpilih adalah yang benar-benar memperhatikan rakyat. Semoga saja.. Amiinn..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H