Jika bukan karena tujuan itu oleh sebab di anggap agak naif, dan diketahui PKB serta Gerindra merupakan Partai Koalisi Pemerintah, barangkali Prabowo dan Cak Imin membawa Misi Jokowi. Anda paham, diakui atau tidak, Presiden Jokowi pasti punya kepentingan terhadap para Capres Cawapres. Yang salah satu di antaranya bisa di titipkan kepada Prabowo dan Cak Imin.
Apa itu kepentingan Pak Jokowi..? Tak lain tak bukan ialah melanjutkan program, rencana dan idealisme presiden saat ini. Untuk tujuan tersebut, Jokowi sangat ingin para kandidat yang bertarung di pilpres 2024, siapapun itu, adalah orang-orangnya sendiri. Siapa saja mereka..? Pasti bukan Anies Baswedan. Karena kalau tokoh oposisi ini, di prediksi kuat justru akan "mengacak-acak" jejak langkah presiden.
Bakal Capres dan Cawapres yang di kehendaki Jokowi selain Ganjar Pranowo adalah Prabowo Subianto, Cak Imin, Airlangga Hartarto dan kandidat lain yang sehaluan dengan mereka. Kalau benar mereka-mereka ini yang naik bertarung rebutan vox pop, barulah Jokowi bisa tidur nyenyak. Tapi kalau Anies, kelihatannya Jokowi bakal pusing.
Jika benar kelilingnya Prabowo dan Cak Imin adalah membawa misi Jokowi, saya menebak presiden ingin "mendepak" Anies dari pusaran persaingan kandidat. Anies "dimatikan" lebih dulu, sebelum sempat bernafas ikut pertarungan pilpres. Untuk itu, Demokrat perlu ditarik masuk ke salah satu gerbong koalisi pemerintah. Agar pemenuhan syarat presidential threshold Anies rontok dan tak bisa daftar ke KPU.
Yang memungkinkan, pastinya bukan menarik Demokrat gabung bersama PDIP. Melainkan ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR milik Gerindra dan PKB. Lalu untuk tujuan inilah Cak Imin datang ketemu SBY dan AHY di Cikeas. Tapi bisa juga Demokrat dimasukkan ke Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB yang beranggotakan Golkar, PPP dan PAN.
Benar memang PPP sudah menyatakan diri masuk ke PDIP. Bahkan, naga-naganya PAN juga bisa menyusul PPP. Hingga ada potensi KIB bubar. Tapi bukan berarti misi Jokowi mendekati Demokrat jadi pupus. Mengapa, karena masih ada Golkar. Yang bisa di manfaatkan buat merangkul Demokrat.
Maka bisa jadi, ketemunya Airlangga Hartarto dengan SBY-AHY kapan hari, ya untuk kepentingan mengurangi jumlah presidential threshold Anies Baswedan agar tak cukup syarat. Endingnya, Demokrat akan berkoalisi dengan Golkar, meninggalkan Nasdem dan PKS. Yang diajukan adalah pasangan Capres Airlangga Hartarto dan Cawapres AHY.
Kalau Cak Imin atau Airlangga sukses melobby Demokrat SBY-AHY, dapat dikatakan Jokowi's Mission is Complete. Fix, kandidat yang bertarung pada pilpres 2024, ada dalam satu kelompok. Mereka adalah Prabowo yang berpasangan dengan Cak Imin, Airlangga Hartarto dengan AHY dan Ganjar Pranowo dengan bakal cawapresnya yang hingga kini belum ketemu.
Lalu apa peran Prabowo datang menemui Wiranto, Try Sutrisno, Mahfudz MD, AM Hendropriyono, Yusuf Kalla dan Abuurizal Bakri..? Lepas dari kepentingan pragmatis menambah kekuatan suara agar Prabowo menang pilpres, tebakan saya juga untuk mendapat dukungan dari mereka, utamanya Yusuf Kalla. Agar saat skenario mengeluarkan Anies Baswedan dari bursa capres kelar, tak ada gejolak cukup berarti. Wallahu'aklam Bis Showab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H