Ketiga, tak nyapresnya Jokowi sekaligus menjadikan peluang Prabowo untuk maju dan menang sebagai capres tambah besar dan menguat. Disamping berharap limpahan suara dari massa Jokowi, dukungan suara presidential threshold sudah beres. Dengan adanya PKB di samping Gerindra, Prabowo cukup syarat daftar ke KPU. Lalu survei elektabilitas belakangan ini cenderung naik. Terutama pasca statement kontroversi Ganjar soal Piala Dunia FIFA U-20.
Keempat, faktor senioritas. Meski terkesan agak subyektif, faktor ini saya kira tetap akan di jadikan pertimbangan oleh Gerindra dan Prabowo. Diketahui, secara umur Prabowo lebih "sepuh" dibanding Ganjar. Masak "orang tua" ada di bawah "anak-anak". Pakai "disuruh-suruh" lagi. Ya tentu tidak lah. Kalau saya, gengsi donk..Heheeee...
Makanya, Gerindra akan merasa eman kalau level Prabowo sampai di turunkan jadi cawapres. Prabowo sendiri pastinya juga punya pertimbangan yang sama. Tetap ngotot capres dan menolak bergabung ke PDIP. Serta tak akan menyia-nyiakan kesempatan "terakhir" kalinya untuk jadi presiden menggantikan pendahulunya, Pak Jokowi.
Lalu bagaimana sekarang..? Menurut saya, ada baiknya beberapa parpol pendukung pemerintah yang sudah cukup syarat untuk daftar pilpres, baik karena berkoalisi maupun jalan sendiri, fokus pada jalan politik masing-masing. PDIP, Ganjar dan tentu Pak Jokowi serta elit lain, tak perlulah menarik-narik Prabowo untuk turun level jadi cawapresnya Ganjar.
Ada soal lain yang lebih penting dari itu. Yakni segera mencari cawapres buat Ganjar. Dulu menguat Erick Thohir. Tapi nama ini mungkin akan terpental akibat sengkarut soal Piala Dunia U-20. Pak Erick punya pendapat beda jauh dibanding keputusan PDIP-Ganjar. Kalau memang begitu, terdapat sosok lain yang juga marak di suarakan. Misal Sandiaga Uno.
Rasanya Sandi cocok digandeng Ganjar. Apalagi pasca pamit keluar dari Gerindra, Sandi di tampung oleh PPP. Sebuah partai politik yang sejak dari awal memang melabuhkan diri ke Pak Jokowi dan kini ada niat gabung bersama PDIP. Masih ada kemungkinan PAN juga setuju Sandi. Tentu jika ada arahan dari Jokowi sebagaimana di sampaikan oleh elit PAN beberapa waktu lalu.
Kalau bukan Sandi, ya cari cawapres lain. Silahkan saja. Yang penting tidak menggangu posisi Prabowo sebagai Capres. Apalagi, pasca keputusan PDIP mencapreskan Ganjar. Yang itu berarti tertutup pintu bagi Ganjar untuk jadi cawapresnya Prabowo. Sementara pada situasi yang sama, saya lihat Prabowo kini tambah mesra bersama Cak Imin PKB.
Terakhir tinggal Partai Golkar. Yang diketahui juga mengusung Sang Ketum Pak Airlangga Hartarto sebagai capres. Bagi Golkar ada pilihan banyak. Bisa gabung ke Gerindra PKB. Tapi tentu hanya dapat jatah Menteri. Kalau mau turun level, ya sodorkan nama Airlangga menjadi pendamping Ganjar. Syukur-syukur diterima oleh PDIP. Kalau tidak, bisa juga merapat ke Nasdem atau Demokrat. Siapa tahu. Namanya juga politik....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H