Insya Allah Muhammadiyah akan mulai berpuasa esok hari Kamis, 23 Maret 2023. Ini berarti, nanti malam warga Muhammadiyah akan memulai sholat sunnah tarawih. Sementara warga NU masih tunggu keputusan, yang insyaAllah akan diumumkan nanti malam juga. Tapi bukan soal beda waktu tersebut yang penting untuk dibicarakan. Menurut saya, perdebatan soal ini sudah saatnya disudahi. Kecuali bagi kepentingan ilmu pengetahuan.
Daripada membahas beda waktu mulainya berpuasa, mending kita bicarakan hikmah Sholat Sunah Tarawih. Sekedar info, sholat tarawih dilaksanakan selama satu bulan penuh di bulan ramadhan. Jumlahnya tergantung hasil hitungan hisab atau rukyatul hilal. Bisa 29 atau 30 hari. Masing-masing hari, dari awal malam pertama hingga malam terakhir, memiliki hikmah atau keutamaan sendiri-sendiri.
Sebelumnya, saya ingin tanya. Apakah anda merasa banyak dosa..? Saran saya, sebaiknya akui saja kalau diri kita ini tak lepas dari kesalahan. Sikap ini lebih baik daripada kita ngotot sebagai orang yang bersih. Apalagi selalu merasa paling benar. Mengapa..? Karena sikap demikian bisa melahirkan kesombongan.
Sebaliknya, merasa penuh dosa akan mendorong kita untuk tambah mendekatkan diri dihadapan Allah SWT. Dengan cara senantiasa membaca dzikir misalnya. Juga istighfar. Terutama habis melaksanakan sholat wajib atau sunnah. Terlebih pada bulan Ramadhan. Memperbanyak istighfar, ibarat melunturkan dosa-dosa yang pernah kita lakukan pada bulan-bulan sebelumnya.
Apalagi kalau ditambah sholat sunnah tarawih nanti malam. Bertambah lunturlah berbagai jenis dan macam dosa kita. Mengapa, karena hikmah sholat sunnah tarawih pada malam pertama ibarat kita melantunkan bacaan istighfar ribuan kali. Padanannya, bagai kita melakukan taubatan nasuha. Yang kemudian mampu menghapus atau menghilangkan segala perbuatan salah yang sebelumnya menjadi beban berat dipundak.
Sehubungan dengan hikmah sholat tarawih malam pertama, bersabda Rosulullah Muhammad SAW seperti saya screenshot dari nubanyumas.com demikian..:
