Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tak Juga Bersikap, Ganjar Ditinggal Pendukung

10 Februari 2023   07:43 Diperbarui: 10 Februari 2023   07:48 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang peneliti dari Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menyampaikan dugaan. Bahwa cabutnya GP Mania juga merupakan gambaran terbaru dari sikap Jokowi. Yang awalnya kuat, kini jadi melemah dukungannya pada Ganjar. “Presiden Joko Widodo perlahan-lahan mulai mengendurkan ikhtiar politik untuk mendukung Ganjar..”. Demikian pernyataan Bawono sebagaimana saya kutip dari Kompas.com 09 Pebruari 2023.

Lalu bagaimana nasib Ganjar selanjutnya, mari kita ikuti saja proses politik yang tengah berlangsung. Namun lepas dari itu, hidup di dunia politik memang butuh kepastian. Dalam politik tak ada ruang abu-abu. Semuanya harus jelas sejak awal. Hendak jadi kawan atau lawan. Mau pilih kawan mari segera merapat. Berada di posisi lawan, siap-siaplah untuk bertarung.

Ganjar ternyata kurang punya “nyali” memutuskan hal tersebut. Tak salah memang. Karena itu pilihan yang dijamin oleh undang-undang. Tak salah juga kalau hal demikian merupakan sebuah strategi. Yang tujuannya untuk melihat peta. Untuk kemudian merumuskan langkah-langkah pemenangan. Tapi ya harus transparan dan dibicarakan dalam forum terbatas para relawan. Termasuk di lingkungan GP Mania.

GP Mania punya pandangan, sikap Ganjar yang tak kunjung kasih kepastian bukan strategi. Tapi memang senyatanya punya kepribadian begitu. Padahal, salah satu modal agar sukses jadi presiden adalah ketegasan sikap dan berani mengambil resiko. Sebagaimana ditunjukkan oleh Jokowi selama hampir dua periode memimpin Indonesia. Makanya tak salah, kalau GP Mania menganggap Ganjar tak layak jadi penerus Jokowi.

Lalu kemana arah dukungan GP Mania setelah lepas dari Ganjar..? Mungkinkah ke Anies Baswedan..? Saya kira agak sulit. Masalahnya, disamping beda pandangan, kondisi Anies sama dengan Ganjar. Tak punya kepastian soal partai pengusung. Meskipun sudah ada dukungan dari Nasdem, Demokrat dan PKS, persoalan krusial tentang cawapres yang menggelayut di ketiga partai, hingga kini tak juga tuntas. Pencapresan Anies berpotensi besar gagal.

Bagaimana dengan pengalihan dukungan ke Prabowo..? Immanuel Ebenezer memberi pertimbangan kuat kepada capres dari Partai Gerindra ini. Kata Immanuel, “Prabowo adalah sosok yang berintegritas dan punya totalitas” (Liputan6.com, 09 Pebruari 2023). Kalau benar, maka Prabowo ibarat mendapat durian runtuh. Sebab bisa jadi, perpindahan haluan GP Mania juga akan di ikuti oleh guyuran dukungan dari elemen pendukung Jokowi yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun