Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Perseteruan Nasdem dan Demokrat Bagai Aksi Tom And Jerry

27 Januari 2023   08:15 Diperbarui: 27 Januari 2023   08:58 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya benar. Disarikan dari tayangan Kompas.com 26 Januari 2023, kemarin Nasdem terlihat menyambangi Gerindra PKB. Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyatakan, kunjungan dalam rangka wujud silaturahmi dan mencairkan dinamika politik yang kelihatan tambah hangat menjelang pelaksanaan pemilu 2024. Meski beda pandangan, bukan berarti ada permusuhan. Demikian Ali menambahkan.

Kembali ke soal utama. Respon balik Demokrat juga dipandang sebelah mata oleh Nasdem. Bukannya menyambut gembira karena syaratnya di turuti oleh Demokrat, Nasdem bahkan kasih tanggapan biasa-biasa saja. Bagai sebuah penantian yang dianggap kadaluarsa. Masanya sudah habis. Karenanya, tidak begitu penting untuk ditanggapi dengan sikap serius.

Kata Ali, pihaknya baru membaca pernyataan resmi AHY mendukung pencapresan Anies ya baru-baru ini saat ada di Sekber Gerindra PKB. Ditambahkan juga oleh Ali, rencana Nasdem ketemu Gerindra PKB sudah di agendakan lama. Jauh sebelum AHY menyatakan sikap sesuai permintaan Nasdem. Tepatnya seminggu yang lalu.

Apakah langkah Nasdem tersebut menjadi semacam pukulan telak bagi Demokrat dan AHY..? Dalam pandangan saya iya. Itu akibat Demokrat terlalu lama merespon syarat yang di ajukan oleh Nasdem diatas. Karena tak kunjung mendapat jawaban, Nasdem mungkin merasa di sepelekan. Sewotlah akhirnya partai “milik” Surya Paloh ini. Lalu ambil keputusan cukup radikal dan mengejutkan. Datang ke maskar besar pihak lawan.

Saya kira, itu semacam sinyal pula bagi Demokrat. Bahwa jangan main-main terhadap kemauan Nasdem yang sudah terlebih dulu ambil keputusan berani mencapreskan Anies Baswedan. Kalau tak mau menuruti kemauan, Demokrat bisa ditinggal sendirian oleh Nasdem. Yang “lompat pagar” gabung ke Gerindra PKB di koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Tapi, ya sekali lagi mirip perseteruan film animasi Tom And Jerry. Kelihatan gawat di awal-awal, lalu melunak kemudian. Meski datang ke Gerindra PKB, Nasdem tetap ingin mesra bersama Demokrat. Kata Ahmad Ali merespon berbagai spekulasi publik menanggapi kunjungan Nasdem ke Sekber, komunikasi dengan Demokrat tetap berjalan baik. Kunjungan itu tidak bakalan mengganggu penjajakan rencana Koalisi Perubahan.

Serupa, Demokrat juga melontarkan tanggapan “halus”. Juga di sarikan dari tayangan Kompas.com di tanggal yang sama, kata Herzaky Mahendra sebagai kepala Badan Komunikasi Strategis DPP, Nasdem sudah kasih tahu kepada Demokrat soal kunjungan ke Sekber itu. Bahkan Demokrat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Nasdem. Untuk tetap menjalin komunikasi meski ada di kelompok seberang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun