Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gerindra PKB Makin Kokoh, Cak Imin Pasangan Prabowo

24 Januari 2023   08:04 Diperbarui: 24 Januari 2023   08:20 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi tak apalah. Yang terjadi kemarin saya kira sudah cukup memenuhi ekspektasi kedua belah pihak. Baik di Gerindra Prabowo. Maupun di PKB Cak Imin. Biarlah untuk sementara ini masing-masing menikmati “hasil” pasca peresmian. Sambil mempersiapkan proses lebih lanjut hingga pada akhirnya nanti sampai pada tahap mendaftar pasangan kandidat ke KPU.

Di ujung tulisan ini saya ajak para pembaca melihat fakta lain. Anda tahu, saat di acara peresmian Prabowo sempat melontarkan keyakinan akan merapatnya partai lain ke KIR. Ketika ada yang tanya kira-kira partai mana gerangan itu, Prabowo tidak menjawab rinci dan menyebut nama secara pasti. Prabowo hanya bilang semua partai punya potensi gabung bersama Gerindra PKB.

Keyakinan Prabowo menyiratkan adanya koalisi yang akan pecah kongsi. Artinya, ada diantara partai yang selama ini sudah atau punya rencana bergabung dalam satu kelompok bakal keluar memisahkan diri. Yang manakah kira-kira partai tersebut..? Jawab atas pertanyaan ini dapat memperjelas jumlah pasangan kandidat yang akan berlaga di pilpres 2024.

Kalau PDIP jelas tak mungkin. Mengapa, karena disamping bisa berangkat sendiri, sudah ada kriteria pakem yang dilontarkan secara terbuka oleh Megawati. Dimana itu terucap saat HUT ke-50 beberapa waktu lalu. Kata Megawati, kandidat yang akan di usung berasal dari kader sendiri. Jadi jelas, Megawati tak akan memilih Prabowo dan Cak Imin. Masalahnya, ya karena keduanya bukan kader PDIP.

Tinggal kita tengok partai macam Golkar, PPP dan PAN yang sudah ada di Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB. Perkembangan terakhir, di KIB terjadi pembahasan cukup alot tentang nama kandidat. Cuma ini tak krusial. Mengapa, sebab ketiga partai ada kesepakatan saling menghargai. Artinya, penentuan nama capres dan cawapres akan diputuskan bersama oleh ketiga parpol.

Tapi sebaliknya yang terjadi pada partai Nasdem, Demokrat dan PKS. Yang memiliki rencana membentuk Koalisi Perubahan atau KP. Tentu anda masih ingat. Bahwa di KP terjadi masalah yang bersifat destrukstif. 

Tidak seperti KIB, masing-masing partai calon anggota KP terkesan jalan sendiri-sendiri. Terkini bahkan rebutan cawapres. Maka melihat masalah ini, yang sangat dekat untuk gabung ke KIR adalah salah satu atau salah dua diantara Nasdem, Demokrat atau PKS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun