Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Cek Suara di Jatim, Silaturrahim Temui Para Kyai NU

28 Desember 2022   09:02 Diperbarui: 28 Desember 2022   09:07 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto turun ke Jatim. Silaturahim menemui para kyai NU pimpinan Pondok Pesantren. Melihat daftar yang ditulis Kompas.com 27/12/2022, sangat tepat langkah Prabowo. Para kyai yang berkumpul punya basis massa kuat. Berasal dari ujung Barat hingga Timur. Juga pinggir Utara dan Selatan.

Dari Kediri ada KH Nurul Huda Jazuli, Gus Kautsar, KH Anwar Mansur, Gus Fahim Ruyani, Gus Adib SA. Tuban KH Ubaidilah Faqih, KH Abdul Matin dan Gus Alawi Ubaidilah. Pasuruan KH Fuad Nurhasan Ponpes Sidogiri. Sidoarjo KH Ali Masyhuri. Malang KH Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jatim. Probolinggo KH Ahmad Faiz Abdul Haq Ponpes Nurul Jadid. Bangkalan Lora Karrol Schal Ponpes Syaikhona Kholil. Dan dari Banyuwangi ada Gus Aliki.

Meski hanya silaturahim, tentu juga ada misi politik. Buktinya, disertai pertemuan tertutup yang isinya tak boleh diketahui khalayak. Apalagi, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani tak menampik. Bahwa silaturahin juga terkait Pilpres 2024. Dalam konteks ini, kata Muzanni lebih lanjut, Prabowo ingin mendengar langsung apa yang terjadi di tengah masyarakat.

Menurut saya, silaturahim Prabowo kepada para Kyai Jatim setidaknya mengemban tiga tujuan. Pertama, penegasan untuk maju sebagai capres. Meski sudah menjadi rahasia umum, baik juga bagi Prabowo menyampaikan langsung dihadapan para Kyai. Sekaligus mohon doa restu. Agar proses menuju pilpres diberi kelancaran. Tak menemui kendala.

Maka agar para Kyai mengetahui kapasitas dan kapabilitas sebagai capres, sekilas Prabowo sempatkan menyampaikan visi misi. Disarikan dari berbagai sumber, mewakili Prabowo Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pada silaturahim itu sebenarnya membahas beberapa hal. Cuma yang paling penting adalah soal geo-politik yang mungkin nanti akan dihadapi oleh Indonesia. Prabowo juga bicara soal pertahanan negara.

Tak lupa, dan ini yang sangat-sangat urgen, disampaikan juga tentang kebangsaan. Rupanya ingin menegaskan soal posisi. Bahwa Prabowo ada dibarisan yang sama dengan para Kyai Jatim. Yaitu “NKRI Harga Mati”. Meski saat capres tahun kemarin sempat dilingkari kelompok yang diragukan ke-Indonesia-annya, namun tak mampu mengikis komitmen kebangsaan yang dimiliki Prabowo.

Tak lupa, Prabowo juga menyinggung peran besar NU sebagai pengaman dan penyelamat Indonesia. Berturut-turut, mulai dari peristiwa 10 November 1945 lewat fatwa jihad oleh para Kyai melawan penjajah. Lalu berlanjut hingga masa kemerdekaan. Terlihat bagaimana NU ikut membendung pemberontakan PKI tahun 1965. Saat sekarang, NU disebut Muzani sangat aktif menyuarakan Islam toleran yang sangat menghargai perbedaan.

Andai nanti Prabowo menang rebutan vox pop, dan tetap komitmen menjalankan visi misi kebangsaan sebagaimana disampaikan, saya nilai akan sulit bagi kaum intoleran untuk mengembangkan sayap di Indonesia.  Dan sebenarnya inilah keinginan dan harapan besar rakyat pada pilpres 2024. Rupanya, dihadapan para Kyai Jatim, Prabowo menjamin idealisme rakyat tersebut.

Merespon visi misi Prabowo, para Kyai Jatim tak lupa menyampaikan pesan. Khususnya terkait eksistensi NU dan Pondok Pesantren. Meski sikap kebangsaan Prabowo selaras dengan NU, namun para Kyai memberi garis. Agar tak menarik NU jadi tunggangan politik. Soal Pondok Pesantren, para Kyai berharap pondok pesantren tak jadi anak tiri.

Gayung bersambut. Pesan dan harapan Kyai mendapat tanggapan positif. Lagi-lagi mewakili visi misi Prabowo, menurut Muzanni para santri di Pesantren memang punya kemampuan dan pemikiran luar biasa. Mestinya dimanfaatkan bukan hanya oleh pondok. Tapi juga untuk kepentinghan negara. Dalam pandangan saya, ungkapan Muzanni merupakan sinyal.

Bahwa jika Prabowo jadi penerus Jokowi pada tahun 2024, eksistensi Pondok Pesantren merupakan prioritas. Menjadi salah satu fokus program pemberdayaan bidang pendidikan. Ini sangat bagus. Gejala sangat potensial membuka harapan dan mewujudkan cita-cita besar. Kedepan, dimasa pemerintahan Presiden Prabowo keberadaan Pesantren bakal lebih bersinar.

Itulah tujuan pertama silaturahim Prabowo menemui para Kyai NU di Jatim. Yang kedua, Prabowo dan Gerindra ingin cek suara. Tentang keputusan yang telah dibuat berkoalisi dengan PKB. Tentu juga soal kemungkinan menambah teman atau bahkan bisa jadi melepas PKB. Mengapa hal ini perlu di cek ke para Kyai..? Karena basis terbesar PKB ada di Jatim.

Tentang koalisi, para Kyai memberi sinyal kuat. Agar Partai Gerindra dan PKB menjaga soliditas dan tetap menguatkan kerja sama politik. Lebih jauh bahkan berharap cita-cita Gerindra-PKB terwujud di tahun 2024. Kata Muzani, "Para kiai-kiai berharap agar koalisi yang dibangun antar Gerindra dan PKB dapat terus dilanjutkan dalam pencalonan ke depan”(Kompas.com, 26/12/2022).

Ketiga, selain koalisi, perkiraan saya Gerindra rupanya juga ingin cek suara soal eksistensi Ketum PKB. Bagaimana pendapat para Kyai Jatim tentang sosok Muhaimin Iskandar atau Cak Imin..? Mengingat perkembangan terakhir yang sangat dinamis, masih layak untuk terus jadi pendamping Prabowo, atau harus cari figur lain..? Karena masalah ini tak terungkap di media, publik tentu jadi penasaran.

Cuma, mencermati sikap Prabowo yang menolak kasih keterangan pada wartawan pasca pertemuan tertutup, mungkin khawatir keceplosan, pasti ada keputusan besar yang telah dikeluarkan oleh para Kyai NU Jatim. Khususnya soal kelanjutan posisi Cak Imin dan PKB. Apakah itu..? Tak mungkin saya paparkan disini. Mari kita tunggu saja perkembangan berikutnya.

Tapi, tentu tak kan lepas dari berbagai kondisi politik yang terjadi belakangan ini. Seperti adanya wacana Prabowo berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Usulan Anies duet dengan Cak Imin. Juga manuver PKB jika Gerindra melepas Cak Imin. Yang kata beberapa elit PKB beberapa waktu lalu, akan cari komposisi lain. Sungguh menarik pertemuan Prabowo dengan para Kyai NU di Jatim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun